Dulu Terbesar di Sumatera, Kini Masa Depan Energi Terbarukan di Bengkulu Hidup Segan Mati Tak Mau?

Masa depan energi terbarukan di Bengkulu yang dulu terbesar di Sumatera, kini hidup segan mati tak mau.--dokumen/rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Dulu Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah dengan penggunaan sumber energi bersih terbesar di Sumatera. Namun kini pembangkit energi bersih tak lagi menjadi pembangkit energi utama, digantikan PLTU batubara.
Transisi energi setengah hati tergambar dari kondisi pembangkit energi terbarukan di Provinsi Bengkulu yang saat ini hampir mati, padahal pernah menjadi tumpuan utama untuk pemenuhan energi di wilayah ini.
Dua pembangkit listrik tenaga air di wilayah Provinsi Bengkulu yaitu PLTA Musi dan PLTA Tes pernah menjadi tulang punggung energi di Bengkulu bahkan wilayah Sumatera bagian Selatan, namun saat ini hanya menjadi penopang atau energi alternatif.
Selain dua PLTA, ada empat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dibangun di empat wilayah di Bengkulu namun hanya beroperasi satu hingga dua tahun kemudian mati dan terbengkalai tidak bermanfaat.
BACA JUGA:UMKM Binaan BRI Tembus Pasar Global, Ikuti Pameran Natural Product Expo West 2025 di Los Angeles
Padahal transisi energi menjadi salah satu agenda global untuk memerangi krisis iklim untuk memastikan kehidupan di planet bumi dapat berlangsung baik.
Kondisi ini dipotret oleh Kanopi Hijau Indonesia dalam riset partisipatif dan penulisan buku berjudul “Analisis Ancaman Keberlanjutan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Provinsi Bengkulu” yang diluncurkan, Selasa 25 Maret 2025.
Buku ini memberikan gambaran tentang tantangan transisi energi dan realita yang ditemukan bahwa PLTA Tes di Kabupaten Lebong dan PLTA Musi di Kabupaten Kepahiang tidak lagi menjadi prioritas pemerintah sejak dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara, Teluk Sepang.
Sedangkan PLTS yang terdapat di Sumber Makmur dan Gajah Makmur, Kabupaten Mukomuko dan PLTS yang berada di Banjar Sari dan Kahyapu, Enggano, Bengkulu Utara sudah tidak lagi beroperasi akibat minimnya pengetahuan dalam mengoperasikan pembangkit listrik ini.
BACA JUGA:Jangan Asal? Cara Menghangatkan Makanan dengan Benar untuk Sahur
BACA JUGA:BSI Area Bengkulu Gelar Buka Puasa Bersama Media, Pererat Sinergi dan Kolaborasi
Keberadaan PLTA Musi dengan daya 210 MW dan PLTA Tes dengan daya 23,2 MW mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Bengkulu dan wilayah Sumatera bagian Selatan.
Sementara keberadaan PLTS di Desa Sumber Makmur Kabupaten Mukomuko mampu menerangi 50 rumah, PLTS Gajah Makmur mampu menerangi 250 rumah, sedangkan PLTS Banjar Sari dan PLTS Kahyapu di Pulau Enggano, masing-masing mampu menerangi 200 dan 221 rumah warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: