BACA JUGA:Warga Dermayu Keluhkan Asap CPO PT Agri Andalas, DPRD Segara Panggil Manajemen PT Agri
Rustam menambahkan, salah satu keluarga yang tinggal paling dekat dengan tumpukan batubara ini telah mengungsi.
"Mereka memiliki seorang bayi yang baru berusia dua bulan, dan mereka ingin melindungi kesehatan bayi mereka dari dampak yang lebih parah," katanya.
Manager Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia, Cimbyo menjelaskan bahwa pengelolaan tumpukan batubara yang sembarangan dapat berdampak serius pada kesehatan warga di sekitarnya.
"Saat melihat kondisi di lapangan, tampaknya pengelolaan tumpukan batubara dilakukan secara sembarangan. Tidak ada pagar yang memisahkan rumah warga dengan tumpukan batubara yang terbakar," bebernya.
"Penting untuk diingat bahwa batubara merupakan mineral yang reaktif, dan jika terbakar, kandungannya dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan berpotensi besar menyebabkan penyakit kanker," ungkap Cimbyo.