BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com – Petugas Pos Gunung (PGA) melaporkan Gunung Marapi Sumatera Barat selama dua hari terakhir yaitu, Minggu (3/12) dan Senin (4/12) telah terjadi 46 kali erupsi dan 66 kali hembusan dari letusan dan Selasa pagi kembali terjadi.
“Dalam dua hari terjadi 46 kali erupsi dan 66 hembusan. Dari erupsi pertama terjadi pukul 14.54 WIB pada 3 Desember, dengan ketinggian semburan abu vulkanik terpantau sekitar 3.000 meter di puncak atau 5.891 meter di atas permukaan laut," kata PGA Marapi, Ahmad Rifandi.
BACA JUGA:Weton Ini akan Dibanjiri Cuan Tahun 2024, Kamu Salah Satunya?
Dia menyebutkan Gunung Marapi telah mengalami erupsi sebanyak 36 kali dan hembusan sebanyak 16 kali pada Minggu (3/12). Pada Senin (4/12) juga terjadi erupsi sebanyak 10 kali dan 50 kali hembusan.
Upaya evakuasi masih terus dilakukan untuk mengevakuasi puluhan pendaki yang masih terjebak akibat erupsi di Gunung Marapi Sumatera Barat.
BACA JUGA:Warna Bola Mata Gambarkan Kesehatan Seseorang, Bola Mata Hijau Rentan Terkena Kanker
Namun proses evakuasi masih terhambat akibat erupsi yang masih terjadi dan tim SAR gabungan harus kembali waspada. Sehingga menyebabkan korban yang masih terjebak di puncak Gunung Marapi mengalami penundaan evakuasi.
Saat terjadi erupsi, total ada 75 pendaki yang terjebak di Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar).
BACA JUGA:Mengejutkan! Bengkulu Peringkat 2 dari 10 Provinsi Paling Tidak Bahagia, Ini Alasannya
Dari jumlah itu, 11 orang diantaranya meninggal dunia dalam kejadian tersebut. BNPB menyatakan diperlukan evaluasi terkait adanya pendaki saat Gunung Marapi berada pada level 2 atau dalam kondisi waspada.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperbarui status Gunung Marapi menjadi Level II. Masyarakat sekitar dan pengunjung atau wisatawan tidak dilarang melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak.
Gunung Marapi terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat yang diawasi PGA yang berlokasi di Jalan Prof Hazairin Nomor 168, Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
Aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal tahun 2023 didominasi oleh erupsi eksplosif yang terjadi pada 7 Januari 2023 hingga 20 Februari 2023, dengan semburan erupsi berkisar 75 hingga 1.000 meter di atas puncak.
BACA JUGA:Mata Besar Sebelah Berpengaruh Terhadap Kesehatan? Kenali Penyebabnya