BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Bukan sekadar minuman yang populer bagi semua kalangan. Kopi bagi orang Jawa memiliki nilai-nilai filosofi yang sarat makna.
BACA JUGA:Kisah Pahlawan Kopi ! Desclieux Relakan Air Sampai Tetes Terakhir Demi 3 Batang Kopi untuk Amerika
BACA JUGA:Sejarah Kopi Dunia ! Peristiwa Boston Tea Party, Titik Kritis Teh, Kopi pun Populer di Amerika
Kopi memang bukan tanaman asli Indonesia. Belanda lah yang membawa pertama kali ke Pulau Jawa. Tapi orang Jawa sangat akrab dengan kopi. Orang-orang di Pulau Jawa lah yang paling awal mengenal, menanam, mengolah, dan menikmatinya di Indonesia.
Berikut 10 tahapan dan filosofi kopi bagi orang Jawa, berdasarkan catatan Ustadz Sofyan Muhammad dalam tulisan ‘’ Waliyullah Wanita Nyai Thowilah’’ yaitu:
1.Ngopi
Tahap menikmati sajian secangkir kopi hangat disebut ‘’Ngopi’’. Artinya ‘ngolah pikiran’’.
Duduk sambil menyeruput kopi sangat nikmat disertai kesendirian sambil merenungi jati diri. Merenungi kehambaan, merenungi penciptaan Allah, berpikir masa depan, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Ini ! Ada 3 Level Minum Kopi Ala Turki, Rakyat Jelata Masuk yang Mana ?
2.Legi
Kopi itu pahit tapi tetap nikmat. Bagi sebagian orang, lebih nikmati jika dicampur dengan rasa legi atau manis.
Legi berati legowo ning ati. Menerima apapun takdir Sang Maha Penguasa dengan lapang dada. Pahit dan manis kehidupan dirasakan sama nikmatnya jika kita ikhlas menerima takdir.
3.Gulo
Rasa manis atau legi secangkir kopi bisa didapat jika ditambahi gula atau "Gulo" . Maknanya ‘’gulangane roso’ atau mengelola perasaan baik.