Adanya populasi yang menua serta menyusut, maka bisa memberikan beban ekonomi yang besar serta melemahkan kemampuan pertahanan terhadap ancaman teritorial, terutama dari Cina yang semakin agresif.
Dengan populasi yang semakin lanjut usia, maka Jepang dihadapkan pada tantangan yang besar untuk membangun kembali fondasi perekonomian serta menciptakan kebijakan yang mendukung kelahiran anak.
Untuk melawan krisis demografi, maka Jepang perlu mengubah paradigma budaya kerja gila yang telah lama terjadi serta menciptakan lingkungan yang mendukung keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi serta mendorong tingkat kelahiran yang lebih tinggi.(**)