BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Sosok presiden pertama di Indonesia, sekaligus pahlawan revolusi, Ir. Soekarno pernah diasingkan di Bengkulu oleh penjajah Belanda karena pemikiran dan perjuangannya.
Di tengah pengasingannya di Bengkulu pada tahun 1938 hingga 1942, ternyata Soekarno jatuh cinta pada Fatmawati.
Fatmawati ialah seorang perempuan muda, anak dari tokoh pemuka agama di Bengkulu ini, Hasan Din.
Kisah pertemuan dan hubungan asmara Soekarno dengan Fatmawati kembali diceritakan Sukmawati Soekarno Putri, anak sulung sang proklamator.
BACA JUGA:Seni Lukis Satukan Soekarno dan Naoko Nemoto yang Cantik, Mempelajari Tarian Klasik Jepang
Di kota inilah Bung Karno bertemu dengan gadis cantik, ia adalah Fatmawati binti Hasan Din.
Jauh sebelum waktu diasingkan penjajah ke Bengkulu, Bung Karno terlebih dahulu diasingkan ke Flores Ende karena pemikiran dan berpengaruhnya.
Ia tergabung dalam Jong Java pada tahun 1915 serta aktif dalam organisasi politik, hingga sampai mendirikan Partai Nasional Indonesia pada tahun 1927.
Pada Agustus 1933, Soekarno diasingkan ke Flores, setahun setelah ia dibebaskan dari penjara.
Walau hampir terlupakan pada pengaruhnya, Soekarno masih terus berjuang melalui surat dengan gurunya, Ahmad Hasan.
Karena pemikiran dan berpengaruh, Soekarno masih hidup selama berada di pengasingannya, sehingga Belanda memindahkan Soekarno ke Bengkulu pada tahun 1938.
Saat berada di Bengkulu inilah, muncul gejolak di tubuh kekuasaan Belanda.
Soekarno berada di Bengkulu selama kurang lebih empat tahun, dari tahun 1938 hingga sampai 1942.
BACA JUGA:Ternyata ! Ini 4 Ramalan Ir. Soekarno yang Terbukti Tentang Indonesia