BANNER KPU
HONDA

Seni Lukis Satukan Soekarno dan Naoko Nemoto yang Cantik, Mempelajari Tarian Klasik Jepang

Seni Lukis Satukan Soekarno dan Naoko Nemoto yang Cantik, Mempelajari Tarian Klasik Jepang

Seni Lukis Satukan Soekarno dan Naoko Nemoto yang Cantik, Mempelajari Tarian Klasik Jepang --Twitter.Com/potretlawas//

 BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Mengulik jalinan cinta mantan Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno dan Naoko Nemoto atau yang kemudian diganti menjadi Ratna Sari Dewi atau biasa disapa Dewi Soekarno sungguh menarik.

Bila ditarik dari perjalanan cinta diungkap media atau buku-buku ada persamaan hobi antara keduanya. Yakni sama-sama suka seni lukis.

BACA JUGA:Agama Islam Disempurnakan, Hari Mustajab Berdoa, Jumat Adam Dimasukkan ke Surga

Soekarno adalah pengagum keindahan yang dituangkan dalam bentuk lukisan. Salkah satu keindahan yang disukai Soekarno, dia adalah pemuja wanita cantik. Kecantikan perempuan bisa menjadi magnet untuk memikat Soekarno.

Bahkan hingga sudah berumur sekalipun, buktinya Soekarno bertemu dan jatuh bahkan menikahi Ratna Sari Dewi di usia 50-an tahun jelang 60 tahun.  

BACA JUGA:Menggunakan Huruf Hanggul Korea, Uniknya Suku Cia-Cia di Pedalaman Indonesia, Bahasa Wolio Terlupakan

Cinta seni juga dirasakan Ratna Sari Dewi. Wanita yang biasa disapa dengan Dewi Soekarno ini sangat mencintai seni lukis, bahkan Dewi Fujin (dewi janda) yang disematkan masyarakat Jepang padanya bercita-cita menjadi pelukis, pengarang dan kritikus seni.

Cinta seni ini jugalah yang pada akhirnya mempertemukan Dewi Fujin remaja, ketika itu baru berumur 19 tahun bertemu dengan Ir. Soekarno di Imperial Hotel tahun 1959.

BACA JUGA:Suami Wajib Ajarkan Agama, Termasuk Nafkah Lahir dan Batin, Istri Adalah Tanggung Jawab Suami

Perjuangan awal Dewi Fujin sebelum bertemu Soekarno diawali dengan mempelajari tarian klasik Jepang, menyanyi dan bermain drama. Ratna Sari Dewi bergabung dengan Sishere Hayakawa Art Production.

Dari sinilah cikal bakal Dewi Soekarno ke depannya menjadi Geisha. Setelah berjuang keras, Dewi Soekarno bersama-temannya diberi kepercayaan untuk menari di panggung bernama Tokyo.

BACA JUGA:3 Perang Paling Konyol dalam Sejarah Dunia, Ada yang Penyebabnya karena Mabuk

Lantaran himpitan biaya hidup, Ratna Sari Dewi melamar ke klub malam di Tokyo sebagai geisha. Padahal saat itu Dewi Soekarno masih berusia 16 tahun.

"Bangku sekolah kutinggalkan, lalu aku nekat bekerja sebagai cabaret di pusat hiburan Akasaka, di kawasan Ginza Tokyo. Sebagai geisha, sebagai wanita penghibur," cerita Ratna Sari Dewi pada sebuah kesempatan wawancaranya dengan media asing. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: