Sekalipun bukan operator PDSS yang sakit, nampaknya ia memang "DISIMPAN" untuk tidak hadir saat pertemuan itu.
BACA JUGA:Tak Pulang Hingga Magrib, Sesosok Pria Ditemukan Meninggal di Danau Dendam Tak Sudah
BACA JUGA:Single Baru Salma Salsabil Berjudul Rumah Trending 2 di Youtube, Ini Liriknya
Gelagat Kepsek Cs yang sudah terkesan mencurigakan ini pun mengarahkan kami untuk langsung menukik pada satu pokok permasalahan.
Soal nilai siswi CPA yang menempati posisi 2 eligible PDSS, kenapa bisa terjadi demikian.
Kepsek Cs ngotot tidak ada rekayasa nilai PDSS.
Ketika diminta untuk membuka data-data yang sudah diinput ke aplikasi PDSS, ia mengatakan satu-satunya yang bisa membukanya adalah operator Toni Haryanto.
Kepsek Cs, juga dewan guru, TU di sekolah sama sekali tidak ada yang mengetahui password dari akun aplikasi PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Fantastis! Ini 12 Anjing Dibanderol Ratusan Juta Hingga Miliaran, Melambangkan Status dan Prestise
BACA JUGA:Kucing Tak Selamanya Manis, Ini 5 Kucing Ras Terjelek dan Sangat Aneh, Sebagian Hasil Mutasi
Alhasil, upaya awal untuk membongkar dugaan rekayasa nilai siswa-siswi pada perangkingan eligible PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu masih buntu.
Kami pun mencoba untuk mengorek bagaimana dengan e-raport siswa-siswi SMAN 5 Kota Bengkulu, juga ada di tangan operator.
Intinya, Kepsek Cs ngotot tidak ada rekayasa nilai PDSS, namun Kepsek Cs mengaku dengan dalih terjadi kesalahan proses penginputan data nilai-nilai siswa-siswi.
Oleh karena itu, Kepsek Cs ngotot tidak ada rekayasa nilai PDSS, justru berkali-kali meminta dimaafkan.
"Ini kesalahan sekolah dalam input nilai, kami minta maaf atas kesalahan ini. Kami akan upayakan perbaikan ke Kementerian. Hari ini juga kami akan ke Jakarta," kata Eka Saputra saat itu, Kamis 15 Februari 2024.
BACA JUGA:Cara Mendapatkan Kamera Ultra Wide 0.5 di iPhone Xr: Dijamin Ampuh!