Ketika khalifah terakhir dari Dinasti Umayyah, Marwan II, ditaklukkan oleh pasukan Dinasti Abbasiyah di Pertempuran Zab.
BACA JUGA:Raih Manfaat serta Pahala yang Berlimpah dengan Memelihara Kucing Menurut Pandangan Islam
Pasca jatuhnya Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyah mengambil alih kekuasaan dan mendirikan kekhalifahan baru dengan pusat kekuasaan di Baghdad.
5. Khilafah Abbasiyah, 750 - 1258 Masehi
Khilafah Abbasiyah didirikan setelah pemberontakan yang berhasil menggulingkan kekhalifahan sebelumnya, yaitu Khilafah Umayyah.
Kekhalifahan Abbasiyah berpusat di Baghdad dan memperluas wilayah kekuasaannya dari wilayah Timur Tengah hingga ke wilayah Persia, Asia Tengah, Afrika Utara dan Spanyol.
BACA JUGA:Putusan MK Bukan Penghalang, Rohidin Mersyah Mulus dengan 10 Kursi Maju di Pemilukada 2024
Masa kejayaan Khilafah Abbasiyah terjadi pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi, di mana mereka menjadi pusat kebudayaan, ilmu pengetahuan dan perdagangan yang maju.
Selama masa kejayaannya, Khilafah Abbasiyah menjadi pusat pembelajaran dunia Islam. Mereka mendorong perkembangan ilmu pengetahuan, filsafat, matematika, kedokteran dan seni.
Banyak karya-karya klasik dari peradaban Yunani dan Romawi diterjemahkan ke dalam bahasa Arab selama periode ini.
Pusat-pusat ilmu pengetahuan seperti Bait al-Hikmah (Rumah Kebijaksanaan) didirikan di Baghdad untuk memfasilitasi penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun abad ke-11 Masehi, Khilafah Abbasiyah mengalami kemunduran.
Faktor-faktor seperti perpecahan internal, serangan dari bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan, dan persaingan kekuasaan antara berbagai dinasti regional menyebabkan kekhalifahan ini melemah.
Pada tahun 1258 Masehi, pasukan Mongol menyerbu Baghdad dan mengakhiri kekhalifahan Abbasiyah dengan menghancurkan kota tersebut dan membunuh khalifah terakhir, Al-Musta’sim.
BACA JUGA:Ini Dia Beberapa Cara Alami Atasi Vertigo Tanpa Perlu Menggunakan Obat