Menjadi Momen yang Ditunggu-tunggu, Ini Asal Mula Salam Tempel dan Maknanya

Kemudian di akhir era Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) atau sekitar 5 abad kemudian, kegiatan berbagi pada Hari Raya Idul fitri ini mengalami perubahan. 

Tradisi Salam Tempel ini hanya diberikan dalam bentuk uang tunai dan dibagikan untuk lingkup keluarga.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu tidak hanya keluarga.

BACA JUGA:Dewan Provinsi Ingatkan Perusahaan Bayar THR Tepat Waktu

Tradisi salam tempel ini juga dibagikan kepada kerabat dan orang yang membutuhkan. 

Bukan hanya di Indonesia saja, ternyata tradisi ini juga terdapat di negara Islam lainnya, salah satunya di Uni Emirat Arab.

Kalau di Uni Emirat Arab, tradisi salam tempel dikenal sebagai dengan Eidiyah.

Adapun tradisi memberikan uang tunai yang dilakukan masyarakat Arab ini untuk memperingati hari raya besar seperti Hari Raya Idulfitri atau Hari Raya Iduladha.

BACA JUGA:Dapatkan Berkah THR Mantap Senilai Rp 16 Juta dari My Telkomsel untuk 5 Orang Pemenang

Walaupun sudah dilakukan secara turun temurun, Eidiyah di Uni Emirat Arab bukanlah merupakan tradisi yang universal.

Karena tidak seluruh keluarga melakukan hal yang sama pada anak-anak atau kerabat mereka yang berusia muda. 

Seiring dengan berkembangnya zaman, Eidiyah tidak hanya berupa uang.

Melainkan bisa berupa konsol video game sampai smartphone.

BACA JUGA:Spesial THR Lebaran: Menangkan Giveaway 5 Tiket Pesawat Gratis di Tiket.com, Begini Caranya

Hal ini dilakukan sebagai upaya mengajari anak-anak seusia kita untuk mengubah nilai uang dengan bentuk investasi. 

Dan kebiasaan salam tempel ini pada akhirnya juga menular ke berbagai negara, termasuk ke Indonesia.