Bermula dari Kisah Sang Putri Rindu Bulan, Begini Asal Usul Suku Pekal di Bengkulu

Kamis 18-04-2024,12:07 WIB
Reporter : Hendri Saputra
Editor : Heri Aprizal

Akhirnya raja memerintahkan 6 putranya untuk membunuh putrinya tersebut dan berangkatlah 6 anaknya itu, namun 6 orang kakaknya ini tidak tega membunuh adiknya. 

Enam kakaknya tersebut membawa adik ke pinggir sungai besar dan membuatkan sebuah rakit dari bambu dan dibekali beras dan ayam, sehingga berakitlah sang putri menelusuri sungai. 

BACA JUGA:Teka Teki Suku Ocu yang Dilema Masuk di Antara Suku Minangkabau atau Suku Melayu

Diketahui sungai ini berasal dari 2 bukit yang 1 itu bukit Tapus yang sungainya bermuara di muara Ketahun dan yang satunya lagi bermuara ke Jambi. 

Selanjutnya hari demi hari, minggu demi minggu dan sampai setahun sang putri Rindu Bulan menyelusuri sungai sampai rakitnya rusak di muara. 

Dan ayam yang dibawa sang Putri berubah menjadi seekor elang, sedangkan beras yang dibawa tertumpah dan berubah menjadi senggugu.

Selanjutnya setelah rakitnya diperbaiki, putri Rindu Bulan kembali berakit sampai akhirnya sampai di pulau Pagai di daerah Padang. 

BACA JUGA:Ini Dia Beberapa Suku Bangsa Asli yang Ada di Provinsi Bengkulu

Dimana sang putri diselamatkan oleh orang-orang di sana dan Putri Rindu Bulan ini diberikan baju yang bagus, oleh karena kecantikannya maka sang putri Rindu Bulan bisa memikat hati anak raja dari kerajaan Pagai. 

Maka dipinanglah putri Rindu Bulan dan akhirnya menikah, sementara di daerah asal putri Rindu Bulan, ayahnya bertanya kepada ke 6 anaknya apakah putri Rindu Bulan sudah dibunuh. 

Dan keenam kakaknya tersebut menjawab tidak, dikarenakan mereka tidak tidak tega untuk membunuh adik kandungnya dikarenakan terlalu menyayanginya.

Sang Putri Rindu Bulan akhirnya mengatakan kepada sang suaminya kalau daerah asalnya dari daerah Rejang Lebong.

Selanjutnya putri Rindu Bulan dan suaminya mengutuskan untuk kembali ke Rejang Lebong, dan hal inilah awal cerita sungai Ketahun yaitu berasal dari sungai yang dilewati oleh putri Rindu Bulan selama setahun, karena itulah sungai itu diberi nama sungai Ketahun dan juga daerahnya yang bernama Ketahun.

BACA JUGA:Tidak Terpengaruh oleh Perkembangan Zaman, Ini Beberapa Suku Unik di Indonesia

Untuk bahasa yang dipakai oleh suku Pekal ini jelas memperlihatkan campuran bahasa antara bahasa Minangkabau dan juga bahasa Rejang. 

Adapun perbedaan varian bahasa menjadi ciri khas lainnya dari campuran bahasa pada suku Pekal, dimana varian tersebut berhubungan dengan intensitas hubungan dengan suku Minangkabau dan suku Rejang. 

Kategori :