Sudah Mulai Dilupakan! Tradisi Pengantin Menjalang, Adat Bengkulu Setelah Selesai Pernikahan

Kamis 25-04-2024,11:28 WIB
Reporter : Hendri Saputra
Editor : Heri Aprizal

Sekilas Tentang Budaya Bengkulu

Provinsi Bengkulu merupakan daerah habitat asli dari bunga terbesar di dunia Raflesia Arnoldi ini juga merupakan tempat sang Proklamator RI Ir. Soekarno diasingkan oleh penjajah Belanda.

Selain itu, Provinsi Bengkulu juga dikenal kota kelahiran dari Ibu Fatmawati yang merupakan istri dari sang proklamator dan merupakan yang menjahit bendera sang saka merah putih.

Provinsi Bengkulu yang memiliki jumlah penduduk 2. 086. 883 berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2023 ini diketahui memiliki beberapa suku bangsa yang mendiami dan tinggal dan tersebar di berbagai kabupaten atau kota.

BACA JUGA:Asal Usul Suku Semendo Sumatera Selatan yang Telah Mendirikan Pemerintahan Demokrasi Pertama di Nusantara

Sebut saja seperti suku Rejang yang mendiami di kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah dan sebagian Bengkulu Utara, kemudian suku Serawai yang mendiami wilayah Kabupaten Seluma, Bengkulu Selatan dan sebagian Kabupaten Kaur.

Selain kedua suku terbesar tersebut ada juga suku-suku lainnya seperti suku Lembak, suku Melayu Bengkulu, suku Pekal, suku Enggano, suku Kaur dan lainnya.

Provinsi Bengkulu juga banyak memiliki kebudayaan-kebudayaan dan tradisi-tradisi yang cukup terkenal dan populer seperti Kebudayaan Tabot yang digelar pada setiap tanggal 1 Muharram sampai 10 Muharram di setiap tahunnya.

Kebudayaan Festival Tabot yang sudah masuk agenda Nasional ini, bagaikan magnet tersendiri yang mampu menarik ratusan ribu masyarakat untuk hadir dan menyaksikan acara festival tabot ini meski tanpa diundang.

BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, Ternyata ini Awal Mula Masuknya Suku Bugis ke Bengkulu

Nah itulah tadi tradisi pengantin menjalang yang menjadi bagian adat Bengkulu setelah selesai pesta pernikahan, semoga informasi ini bermanfaat.

Kategori :