BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Ketika seseorang mengalami mood swing ini dapat mempengaruhi produktivitas, hubungan, hingga ketenangan.
Mood swing adalah kondisi fluktuasi yang tiba-tiba.
Mulai dalam suasana hati seseorang yang berkisar dari euforia atau kebahagiaan yang berlebihan hingga kegelisahan atau depresi yang mendalam.
Dirangkum rakyatbengkulu.com dari berbagai sumber, sebenarnya mood swing ini bisa saja terjadi pada individu hanya dalam rentang waktu yang singkat.
Seperti beberapa jam atau beberapa hari, dan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang.
BACA JUGA:Benarkah Lapar Bikin Orang Gampang Emosi? Kenali 7 Fakta Psikologi Orang yang Mudah Marah
Mulai dari kinerja di tempat kerja, hubungan pribadi, dan kesejahteraan umum.
Mood swing terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.
Faktor internal yang meliputi ketidakseimbangan hormon, gangguan kimiawi dalam otak, atau kondisi kesehatan mental seperti bipolar atau gangguan kecemasan.
Sedangkan faktor eksternal dapat diperoleh dari faktor stres, kurang tidur, konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu, atau perubahan lingkungan.
Gejala mood swing yang terjadi dapat bervariasi, dari satu individu ke individu lainnya.
BACA JUGA:6 Beban Emosional yang Harus Dihilangkan dari Hidup, Agar Hidup Lebih Ringan
Namun ada beberapa tanda umum yang perlu diperhatikan termasuk perubahan drastis dalam suasana hati, energi yang berubah-ubah, perubahan pola tidur, penurunan konsentrasi, dan perubahan dalam perilaku sosial.
Secara keseluruhan, kondisi tersebut dapat mempengaruhi produktifitas, hubungan, serta kesejahteraan.
Namun, dengan menerapkan beberapa langkah praktis berikut ini, diharapkan kamu dapat mengelola dan menghadapi mood swing dengan lebih baik.