Selanjutnya setelah budak itu dimasukkan ke dalam tempayan tersebut.
BACA JUGA:Ini ! Balapan Mobil Pertama di Bengkulu, Era Pemerintahan Kolonial Belanda
Dengan susah payah, sang majikan meneteskan air mendidih sedikit demi sedikit di atas kepalanya hingga wadah itu penuh dan tubuhnya, lalu mati kelelap.
Karena perlakuan tidak manusiawi majikan, membuat para budak melawan.
Yang salah satu caranya, dan paling sering dilakukan ialah meracuni majikan.
Racun tikus mudah di dapat di semua warung China.
BACA JUGA:Bendungan Era Belanda Lebih Kokoh, Bisa Bertahan hingga Ratusan Tahun, Ini Buktinya !
Selain itu ritual ilmu sihir sering berbarengan dengan usaha meracun majikan.
Adapun hal ini dilakukan oleh budak perempuan bernama Maria van Macassar.
Dia didakwa bersalah meracun menantu laki-laki majikannya bernama Jan Slecht.
Dan hukuman mati pun diterapkan terhadap budak yang meracun majikan.
BACA JUGA:Bebas dari Masa Paceklik, Beras Melimpah tapi Belanda Tidak 'Angkut' ke Eropa, Ini Alasannya !
Untuk cara mengeksekusinya tidak kalah sadis, budak yang didakwa bersalah akan diikat di sebuah tiang, lalu dicekik sampai mati.
Oleh karena banyak percobaan pembunuhan dengan racun.
Maka pengadilan mengusulkan Pemerintah Agung membatasi penjualan arsenikum di beberapa warung China.
Selain itu para Budak-budak ini juga gemar melarikan diri.