Akibatnya, timbunan lemak yang menumpuk akan menimbulkan kerusakan pada liver.
Hal ini yang dapat menyebabkan fungsi hati yang terganggu dan menyebabkan retensi air serta pembengkakan.
4. Obesitas
Tak hanya penyakit sindrom metabolik, terlalu banyak mengonsumsi mie instan juga dapat menyebabkan obesitas.
Perlu kamu ketahui, dalam satu bungkus mie instan rata-rata mengandung 14 gram lemak jenuh.
BACA JUGA:Khawatir Gula Darah Naik Karena Suka Makan Kue, 8 Tips memilih Kue untuk Penderita Diabetes
Dan angka ini sebenarnya sudah memakan sekitar 40% dari kebutuhan harian kamu.
Selain itu, mie instan juga memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi.
Meski makan mie mengenyangkan, namun nilai gizi yang masuk ke dalam tubuh hanya sedikit dan tak sebanding dengan kalorinya.
5. Berisiko menimbulkan gangguan pencernaan
Pada saat proses pengawetannya, mie instan akan diberi tambahan zat bernama tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ).
Diketahui, pengawet ini memiliki bahan dasar minyak yang juga terdapat dalam produk pestisida.
BACA JUGA:5 Resep Masakan Daging Kambing yang Super Lezat dan Empuk Tanpa Menggunakan Santan
Diketahui, tubuh membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat mencerna pengawet ini, bahkan setelah dua jam tubuh belum mampu mengurai TBHQ.
Kondisi ini yang dapat mengganggu jalannya pencernaan.
Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses mencerna TBHQ juga membuat perut terpapar lebih lama oleh zat ini.