Prinsipnya, menahan laju kendaraan di jalan turunan panjang dan curam atara mobil manual dan matic hampir sama.
Pada mobil dengan transmisi manual, efek engine brake-nya memang bisa lebih terasa dibantu pengoperasian penurunan gigi.
Sedangkan pada mobil matic, pengaplikasian engine brake bisa dilakukan dengan cara yang lebih spesifik.
BACA JUGA:Tips Merawat Kampas Rem Sepeda Motor untuk Performa Optimal dari Astra Motor Bengkulu
BACA JUGA:5 Cara Merawat Rem Mobil Tanpa Harus ke Bengkel, Pengereman Tetap Pakem !
Dicontohkan pada akun youtube Proleevo Chanel,
"Bahwa engine brake pada mobil matic bisa dengan memanfaatkan low gear yakni posisi 2 dan L,".
Hal yang sama juga bisa diaplikasikan pada beberapa mobil matic lainnya dengan indikator tuas transmisi matic di mobil.
Di antaranya, terdapat posisi D3, D2, D1 atau L selain posisi D (drive), semua indikator itu mengatur mengenai perpindahan gigi yang rendah.
Nah, konsep ini tentu sama dengan mobil manual. Ketika gigi lebih tinggi digeser ke posisi tersebut maka gigi turun lebih rendah.
BACA JUGA:3 Tanaman Ini Dapat Membawa Rezeki Berlimpah, Segera Hadirkan di Rumah
BACA JUGA:Begini Cara Meruqyah Diri Sendiri, Diajarkan Ustadz Muhammad Faizar
Pengendara mobil matic pun diingatkan bahwa sebelum melakukan engine brake, hendaknya memastikan agar melakukan pengereman terlebih dulu.
Setelah itu, pengendara bisa melanjutkan dengan menggeser tuas secara perlahan dan bertahap.
Trik ini penting juga dipahami oleh pengendara mobil matic.
Ketika engine brake dilakukan saat lanju mobil matic pada kecepatan tinggi atau dari posisi D langsung ke D2 atau L, maka girboks bisa jebol.