Penggunaan kratom juga berpotensi menyebabkan efek samping, kecanduan, dan risiko kesehatan lainnya.
Konsultasikan dengan profesional medis sebelum menggunakan kratom atau suplemen herbal lainnya.
BACA JUGA:5 Khasiat Gaib Daun Salam Selain Bumbu Masakan, Salah Satunya Dipercaya Bisa Meningkatkan Rezeki
BACA JUGA:Manfaat Daun Jerut Purut, Serta Cara Penyimpanannya Agar Tahan Lama
Terutama kalau memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Diketahui kratom mengandung senyawa aktif seperti mitragynine dan 7-hydroxymitragynine, yang memiliki efek psikoaktif pada tubuh manusia.
Dimana senyawa-senyawa ini berinteraksi dengan reseptor opioid di otak.
Yang dapat menyebabkan efek seperti pengurangan nyeri, perasaan euforia ringan, dan juga peningkatan energi.
BACA JUGA:Manfaat Daun Kelor untuk Kulit Wajah dan Efek Sampingnya
BACA JUGA:Manfaat dan Cara Membuat Pupuk Nabati dari Daun Balakacida untuk Tanaman
Secara kimia, kratom memiliki beberapa kesamaan dengan narkotika karena efeknya pada sistem saraf pusat, terutama melalui reseptor opioid.
Akan tetapi penting untuk dicatat kalau kratom bukan narkotika secara hukum di banyak negara, termasuk di Indonesia.
Untuk perbedaannya, penggunaan dan regulasi kratom bervariasi di berbagai negara.
Pada beberapa negara melarang atau membatasi penggunaan kratom karena potensi penyalahgunaannya.
BACA JUGA:Miliki Banyak Manfaat Yang Luar Biasa, ini Makanan Olahan Daun Kelor
BACA JUGA:Daun Kelor Tercantum Dalam Alquran, Ini Beberapa Manfaatnya