BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Anak biasanya mulai mengenal tentang berbohong pada saat di usia 3 tahun.
Di usia tersebut, anak akan mulai menyadari bahwa orang tuanya belum tentu mampu untuk menerka semua hal yang ia pikirkan, sehingga anak akan menganggap ada hal-hal yang bisa dia lakukan tanpa harus diketahui oleh orang tuanya.
Dengan memasuki usia 4-6 tahun, maka anak tentu bisa saja lebih lihai untuk berbohong, anak sudah bisa menunjukkan ekspresi wajah dan nada suara yang tertentu untuk menyampaikan kebohongannya.
Bila Anda menyadarinya, mungkin sikap anak di saat berbohong akan tampak menggemaskan, contohnya seperti sedang berusaha untuk menutupi sesuatu.
Nah, seiring dengan bertambahnya usia pada anak, maka anak mungkin saja akan bisa berbohong ketika saat ditanyakan mengenai tentang berbagai macam hal, yaitu mulai dari hal yang berkaitan dengan pelajaran atau aktivitas di sekolahnya, pekerjaan rumah, guru, hingga dengan teman.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Lihat Tanda Ini! Jangan-jangan Anak Terindikasi Cacingan
BACA JUGA:8 Cara Ampuh Mengatasi Masalah Anak Cacingan, Bisa Gunakan Bahan Alami Berikut Ini
Kali ini Rakyatbengkulu.com akan memberi tahu alasan kenapa anak suka berbohong dan tips mengatasi anak yang suka berbohong, yang telah dirangkum dari berbagai sumber, yaitu:
Alasan Anak Suka Berbohong
1. Untuk menghindari hukuman atau konsekuensi
Anak mungkin takut atau tidak ingin menghadapi konsekuensi dari tindakan atau perilaku mereka, sehingga mereka memilih untuk berbohong agar tidak dihukum.
2. Untuk mendapatkan perhatian atau penerimaan
Kadang-kadang anak merasa bahwa dengan berbohong, mereka bisa mendapatkan perhatian lebih atau mendapat penerimaan dari orang lain, terutama jika mereka merasa bahwa kejujuran mereka tidak memperoleh tanggapan yang mereka harapkan.
3. Untuk mencoba-coba batasan
Anak-anak kadang-kadang berbohong sebagai bagian dari eksperimen untuk melihat seberapa jauh mereka dapat memanipulasi situasi atau batasan orang dewasa di sekitar mereka.
BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Anak Mudah Menangis, Ketahui Juga Cara Mengatasinya
BACA JUGA:6 Rekomendasi Tontonan YouTube untuk Anak, Punya Nilai Edukasi
4. Untuk melindungi diri atau orang lain
Ada saat-saat di mana anak berbohong untuk melindungi diri sendiri atau orang lain dari situasi atau konsekuensi yang lebih buruk.
5. Untuk menghindari rasa malu atau rasa rendah diri
Anak mungkin berbohong untuk menghindari rasa malu atau untuk membuat diri mereka terlihat lebih baik di mata orang lain.
6. Kurangnya pemahaman tentang kejujuran
Terutama pada usia yang lebih muda, anak mungkin belum sepenuhnya memahami pentingnya kejujuran dan bagaimana berbohong dapat mempengaruhi hubungan dengan orang lain.
7. Pengaruh lingkungan atau teman sebaya
Anak-anak bisa saja terpengaruh oleh teman sebaya atau lingkungan di sekitar mereka yang mungkin memandang berbohong sebagai hal yang biasa atau diterima.
BACA JUGA:Alergi Susu Sapi pada Anak Berdampak Buruk, Ini Cara Menanganinya
BACA JUGA:Manfaat Berhitung Bagi Anak Usia Dini dan Cara Mengajarkan Anak Supaya Cepat Berhitung
Tips Mengatasi Anak yang Suka Berbohong
- Jangan menghakimi atau marah secara berlebihan
Saat menemukan anak berbohong, pertama-tama tetap tenang. Hindari reaksi yang berlebihan atau menghakimi, karena hal ini dapat membuat anak merasa terpojok dan sulit untuk berbicara jujur.
- Ajak anak untuk berbicara secara terbuka
Buat suasana di mana anak merasa nyaman untuk berbicara tentang alasan di balik perilaku berbohongnya. Dengarkan dengan penuh perhatian dan tanpa mengintimidasi.
- Tetapkan harapan yang jelas
Jelaskan dengan tegas bahwa kejujuran adalah hal yang sangat penting dalam keluarga dan dalam hubungan dengan orang lain. Berikan contoh bagaimana kejujuran membangun kepercayaan.
- Beri pemahaman tentang konsekuensi
Diskusikan konsekuensi dari berbohong yang konsisten dan sesuai dengan usia anak. Anak perlu memahami bahwa berbohong tidak hanya melanggar kepercayaan, tetapi juga bisa memiliki konsekuensi negatif.
- Berikan pujian untuk perilaku jujur
Saat anak menunjukkan kejujuran, beri pujian yang positif dan berikan penghargaan atas kejujurannya, hal ini tentu akan memperkuat perilaku positifnya.
BACA JUGA:Menu Andalan Anak Kost, Resep Nasi Goreng Putih yang Nikmat dan Menggugah Selera
BACA JUGA:Manfaat Mengajarkan Anak Menabung dan Tips Cara Menabung yang Benar
- Ajarkan nilai-nilai moral dan empati
Bantu anak untuk memahami dampak dari perilaku berbohong pada diri sendiri dan orang lain. Ajarkan nilai-nilai seperti empati, menghargai perasaan orang lain, dan bertanggung jawab atas tindakan.
- Perhatikan kebutuhan anak
Berbohong bisa menjadi cara anak untuk mengatasi masalah atau kebutuhan yang tidak terpenuhi. Amati apa yang mungkin menjadi pemicu perilaku tersebut dan cari cara yang positif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
- Jaga komunikasi terbuka
Buatlah lingkungan di mana anak merasa aman untuk berbicara tentang kesulitan atau masalah yang mereka hadapi tanpa takut dihakimi.
- Modelkan perilaku jujur
Anak-anak banyak belajar dari apa yang mereka lihat dari orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, penting untuk menjadi contoh yang baik dengan selalu menunjukkan kejujuran dalam tindakan dan perkataan.
- Bekerja sama dengan sekolah atau ahli psikolog
Jika masalah berbohong terus berlanjut atau kompleks, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari sekolah atau konselor untuk membantu anak mengatasi masalah ini.
BACA JUGA:5 Perilaku Buruk Anak yang Tidak Boleh Dibiarkan, Wajib Diatasi! Begini Caranya
BACA JUGA:Penyebab Sakit Perut pada Anak, Waspadai Bahaya Penyakit Ini
Penting untuk Anda dicatat bahwa setiap anak adalah individu dengan latar belakang, pengalaman, dan kebutuhan yang tentunya berbeda-beda.
Respons terhadap berbohong juga dapat bervariasi tergantung pada lingkungan keluarga, nilai-nilai yang ditanamkan, dan juga dengan pendekatan yang diambil oleh orang tua atau pengasuh dalam mengajarkan nilai kejujuran dan juga mengelola perilaku berbohong bila terjadi.
Dengan cara pendekatan yang penuh perhatian dan konsisten, maka banyak anak dapat belajar untuk menghargai kejujuran sebagai nilai yang sangat penting dalam kehidupannya.