Anak Sering Menyakiti Dirinya Sendiri? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya di Sini

Minggu 30-06-2024,11:25 WIB
Reporter : Apriyan Doni
Editor : Febi Elmasdito

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Anak tentunya memiliki banyak cara untuk mengekspresikan perasaannya.

Namun, ada yang salah bila anak suka untuk menyakiti diri mereka sendiri demi mengekspresikan perasaannya.

Ada beberapa anak yang tidak begitu peduli dengan rasa sakit yang akan dialami pada saat anak menyakiti sendirinya sendiri.

Ada yang sering memukul kepala meski pun terasa sakit, ada juga yang terus memukul benda keras hingga tangannya memerah.

Nah bila dibiarkan, hal ini tentu saja bisa berbahaya untuk anak itu sendiri, selain berbahaya untuk keselamatan tubuhnya, juga untuk keselamatan mental anak.

BACA JUGA:Kenali 8 Faktor Anak Suka Ngambek dan Cara Menghadapinya

BACA JUGA:Orang Tua Wajib Lihat Tanda Ini! Jangan-jangan Anak Terindikasi Cacingan

Lalu, apa sih sebenarnya penyebab anak yang suka menyakiti diri sendiri? Maka berikut Rakyatbengkulu.com telah merangkum penyebab dan cara mengatasinya sebagai berikut ini:

Penyebab Anak Sering Menyakiti Diri Sendiri

1. Stres Emosional atau Tekanan

Anak mungkin mengalami stres atau tekanan emosional yang berat, misalnya dari masalah di sekolah, konflik dengan teman atau keluarga, atau perubahan besar dalam kehidupan mereka seperti perceraian orang tua atau kematian orang terdekat.

2. Gangguan Mental

Beberapa gangguan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, atau gangguan kepribadian borderline dapat menyebabkan anak merasa putus asa atau kehilangan kendali atas emosi mereka.

Sehingga mereka menggunakan perilaku menyakiti diri sebagai cara untuk mengurangi rasa sakit atau kecemasan yang mereka rasakan.

3. Perasaan Rendah Diri atau Perasaan Tidak Diterima

Anak-anak yang merasa tidak diterima atau memiliki perasaan rendah diri yang mendalam mungkin mencoba mengekspresikan atau meredakan perasaan ini melalui cara-cara yang merugikan diri sendiri.

BACA JUGA:8 Cara Ampuh Mengatasi Masalah Anak Cacingan, Bisa Gunakan Bahan Alami Berikut Ini

BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Anak Mudah Menangis, Ketahui Juga Cara Mengatasinya

4. Tidak Mampu Mengelola Emosi

Anak-anak yang belum belajar cara yang sehat untuk mengelola emosi negatif seperti kemarahan, frustasi, atau kesedihan mungkin menggunakan perilaku menyakiti diri sebagai bentuk penyaluran dari perasaan-perasaan tersebut.

5. Meniru atau Dipengaruhi oleh Lingkungan

Anak-anak bisa meniru perilaku menyakiti diri dari teman sebaya, saudara, atau melalui media sosial tanpa sepenuhnya memahami konsekuensinya.

6. Pencarian Perhatian atau Dukungan

Kadang-kadang anak mencoba menyakiti diri sendiri sebagai cara untuk menarik perhatian atau meminta bantuan, terutama jika mereka merasa kesepian atau tidak didukung dengan cukup.

7. Cara untuk Mengatasi Rasa Nyeri atau Masa Lalu yang Traumatik

Beberapa anak mungkin mengalami peristiwa traumatis di masa lalu atau rasa sakit emosional yang mendalam, dan mereka menggunakannya sebagai cara untuk mengatasi atau mengurangi rasa sakit tersebut.

BACA JUGA:6 Rekomendasi Tontonan YouTube untuk Anak, Punya Nilai Edukasi

BACA JUGA:Alergi Susu Sapi pada Anak Berdampak Buruk, Ini Cara Menanganinya

Cara Mengatasi Perilaku Anak Menyakiti Diri Sendiri

- Jangan mengabaikan atau mengabaikan perilaku tersebut

Penting untuk mengambil tindakan segera saat Anda menyadari bahwa anak sering menyakiti diri. Hal ini merupakan isu serius yang tidak boleh diabaikan.

- Bicaralah dengan anak secara terbuka dan tanpa hukuman

Ajak anak untuk berbicara tentang perasaan mereka dengan penuh empati dan tanpa menyalahkan atau menghakimi. Cobalah untuk memahami alasan di balik perilaku menyakiti diri mereka.

- Cari bantuan profesional

Konsultasikan dengan psikolog atau konselor yang berpengalaman dalam kerja dengan anak-anak. Mereka dapat membantu mengevaluasi situasi secara menyeluruh dan memberikan saran serta perawatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan anak.

- Bangun lingkungan yang aman dan mendukung

Pastikan bahwa lingkungan di rumah dan di sekitar anak adalah aman dan mendukung. Berikan dukungan emosional dan fisik yang diperlukan agar mereka merasa didengar dan diterima.

BACA JUGA:Manfaat Berhitung Bagi Anak Usia Dini dan Cara Mengajarkan Anak Supaya Cepat Berhitung

BACA JUGA:Manfaat Mengajarkan Anak Menabung dan Tips Cara Menabung yang Benar

- Ajarkan keterampilan pengelolaan emosi

Bantu anak untuk mengidentifikasi dan mengelola emosi mereka dengan cara yang positif.

Ajarkan teknik-teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi sederhana, atau aktivitas fisik yang dapat membantu mengurangi stres dan kegelisahan.

- Ciptakan rutinitas yang sehat

Rutinitas harian yang teratur dan sehat dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan anak. Pastikan mereka memiliki waktu untuk istirahat yang cukup dan melakukan aktivitas yang mereka nikmati.

- Hindari pemicu dan situasi stres

Identifikasi faktor-faktor atau situasi tertentu yang memicu perilaku menyakiti diri anak, dan bantu mereka menghindari atau mengelola situasi tersebut dengan lebih baik.

- Libatkan keluarga dan orang-orang terdekat

Berbicaralah dengan anggota keluarga dan orang-orang dekat lainnya untuk mendukung upaya mengatasi ini. Mereka juga bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih positif dan memberikan dukungan tambahan bagi anak.

BACA JUGA:5 Perilaku Buruk Anak yang Tidak Boleh Dibiarkan, Wajib Diatasi! Begini Caranya

BACA JUGA:Penyebab Sakit Perut pada Anak, Waspadai Bahaya Penyakit Ini

- Pujian dan dorongan untuk perubahan positif

Berikan pujian dan dorongan yang positif saat anak menunjukkan kemajuan dalam mengelola emosi mereka dengan cara yang lebih sehat. Ini dapat memperkuat motivasi mereka untuk terus berusaha.

- Jangan menyerah dan bersabar

Proses mengatasi perilaku menyakiti diri bisa memakan waktu dan memerlukan kesabaran. Tetaplah konsisten dalam memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan kepada anak.

Penyebab perilaku menyakiti diri sendiri bisa sangat individual dan mungkin sulit untuk diidentifikasi dengan pasti tanpa bantuan profesional yang tepat.

Penting untuk orang tua untuk mendengarkan dan mencari bantuan dari konselor atau psikolog yang berpengalaman dalam kerja dengan anak-anak bila menghadapi situasi seperti ini.

Dengan pengertian yang mendalam dan perawatan yang tepat, banyak anak dapat belajar untuk mengatasi dan mengelola emosi mereka.

 

Kategori :