1. Sebelum Penanaman: Campurkan pupuk organik ke dalam tanah sebelum menanam bibit atau benih. Ini memastikan nutrisi tersedia sejak awal pertumbuhan.
2. Selama Pertumbuhan: Aplikasikan pupuk organik secara berkala sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman. Hindari memberikan terlalu banyak pupuk sekaligus karena bisa merusak akar tanaman.
BACA JUGA:AKP Jonni Manurung Sah Jabat Kasat Narkoba Polresta Bengkulu, Sertijab Dipimpin Kapolresta
BACA JUGA:Resep Nugget Sayur untuk Stok Bekal Anak Sekolah, Begini Cara Membuatnya
- Cara Aplikasi
1. Taburkan: Jika menggunakan pupuk butiran, taburkan dengan merata di sekitar tanaman dan di atas tanah.
2. Cair: Jika menggunakan pupuk cair, encerkan sesuai dengan petunjuk dan siramkan langsung ke tanah di sekitar akar tanaman.
- Perhatikan Waktu Aplikasi
Berikan pupuk organik pada saat tanaman sedang aktif tumbuh. Jangan berikan terlalu dekat dengan panen karena bisa mengakibatkan residu yang tidak diinginkan pada hasil panen.
- Perhatikan Keseimbangan
Pastikan untuk tidak memberikan terlalu banyak pupuk organik, karena dapat menyebabkan pembakaran akar atau pertumbuhan yang tidak sehat pada tanaman.
- Pantau Pertumbuhan
Amati respons tanaman terhadap pupuk organik yang diberikan. Jika ada tanda-tanda kekurangan atau kelebihan nutrisi, sesuaikan dosis atau jenis pupuk yang digunakan.
2. Cara Menggunakan Pupuk Organik untuk buah-buahan
- Pilih Jenis Pupuk Organik yang Tepat
Pilihlah pupuk organik yang cocok untuk jenis buah yang Anda tanam, seperti kompos, pupuk kandang, pupuk hijauan, atau pupuk daur ulang. Pastikan pupuk tersebut mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman buah.