RAKYATBENGKULU.COM - Menjelang akhir tahun 2024 dan memasuki tahun baru 2025, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Mukomuko mulai bergerak cepat dengan menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional.
Langkah ini bertujuan memastikan ketersediaan stok bahan pokok serta memantau lonjakan harga yang dikhawatirkan memberatkan masyarakat.
Pemantauan dimulai hari ini, Kamis, 12 Desember 2024, melibatkan seluruh tim TPID.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko, Nurdiana SE MAP, menjelaskan bahwa sidak ini merupakan upaya antisipatif untuk menghadapi fluktuasi harga bahan pokok menjelang tahun baru.
BACA JUGA:Innalillahi, Bocah Kelas 6 SD Meninggal Dunia Terlindas Truk, Begini Kronologinya
BACA JUGA:Anti Mainstream! Ini 7 Destinasi Wisata di Bandung yang Wajib Dikunjungi untuk Liburan Akhir Tahun
“Mulai Kamis, seluruh tim TPID akan turun ke pasar-pasar untuk memastikan semua kebutuhan tersedia dan seperti apa harga kebutuhan di pasaran,” kata Nurdiana.
Menurut laporan petugas di lapangan, sejumlah harga bahan pokok di Mukomuko mulai menunjukkan kenaikan.
Harga bawang merah, misalnya, melonjak dari Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp35 ribu per kilogram.
Hal serupa terjadi pada daging ayam yang naik dari Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp45 ribu per kilogram.
Meski kenaikan harga masih dinilai wajar, Nurdiana menekankan pentingnya kesiapan strategi jika situasi semakin tidak terkendali.
BACA JUGA:Rekomendasi Wisata Kuliner di Bandung! Dari Jajanan Legendaris Sampai Kafe Instagramable
“Ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga. Tapi, kenaikan belum terlalu signifikan dan masih terbilang wajar. Meski demikian, kami harus segera menyiapkan strategi jika terjadi lonjakan harga,” ujarnya.
Untuk saat ini, fokus utama TPID adalah memantau kondisi pasar secara intensif demi memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dengan harga yang stabil. Jika diperlukan, TPID siap mengambil langkah taktis lainnya.