12 Hari Pasca Kejadian Tragis Harimau yang Meresahkan di Mukomuko Belum Tertangkap, BKSDA Terus Berusaha

Senin 20-01-2025,14:37 WIB
Reporter : Bayu Erisman Putra
Editor : Febi Elmasdito
12 Hari Pasca Kejadian Tragis Harimau yang Meresahkan di Mukomuko Belum Tertangkap, BKSDA Terus Berusaha

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Kejadian tragis yang menewaskan warga Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko, 12 hari lalu masih menjadi perbincangan. 

Harimau sumatera yang diduga menjadi pelaku penyerangan terhadap Ibnu Oktavianto (22), warga yang sedang mengarit rumput, hingga kini belum berhasil ditangkap oleh pihak berwenang.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu mengungkapkan bahwa meski sudah memasang 3 hingga 5 perangkap dan kamera pemantau, pihaknya belum berhasil menangkap harimau tersebut. 

Kepala Resor BKSDA Mukomuko, Damin, menjelaskan bahwa meskipun perangkap sudah dipasang, hingga saat ini belum ada harimau yang terperangkap.

BACA JUGA:Wahana Waterboom Tirta Surya Mukomuko, Hadirkan Rainbow Slide dan Fasilitas Lengkap untuk Liburan Keluarga

BACA JUGA:Pernikahan Harmonis: Pasangan Suami Istri Gak Boleh Stop Lakuin Ini!

“Hingga saat ini belum ada harimau yang masuk di beberapa perangkap yang telah dipasang," kata Damin kepada RakyatBengkulu.com pada Senin 20 Januari 2025.

Menurut hasil pemantauan kamera, harimau yang terdeteksi berjenis kelamin jantan dewasa ini sempat berada di beberapa lokasi, termasuk Desa Mekar Jaya dan Desa Setia Budi. 

Aktivitasnya tercatat pada 9 dan 10 Januari 2025, sebelum harimau tersebut melintasi beberapa wilayah lain, seperti jembatan kelenteng, Pustu Pondok Kopi, dan akhirnya sampai di Danau Lebar.

“Harimau itu berjenis kelamin laki-laki dan dikategorikan dewasa. Aktivitasnya sempat terpantau dari Desa Tunggal Jaya, lalu terus bergerak ke Desa Mekar Jaya, ke pinggir sungai Selagan, dan akhirnya ke Desa Setia Budi," ujar Damin.

BACA JUGA:Mengenal Manfaat Petai untuk Kesehatan Mental, Meningkatkan Mood dan Redakan Stres!

BACA JUGA:Kupas Tuntas Pesan Filosofis di Balik Simbol-Simbol Imlek di Tahun 2025! Dari Angpao hingga Naga

Setelah merasa terancam dan diburu, harimau tersebut dilaporkan mulai berkeliaran dan sulit diprediksi keberadaannya. 

Titik terakhir yang terpantau adalah sekitar pos hambalat, antara perkebunan sawit PT Agro Muko dan Desa Setia Budi. Meskipun ada laporan mengenai jejak-jejak harimau, hasil pengecekan BKSDA menunjukkan bahwa jejak tersebut ternyata milik sapi atau anjing, bukan harimau.

“Ada beberapa informasi yang kami terima berupa jejak harimau dari masyarakat dan sudah kami lakukan pengecekan. Ternyata informasi yang kami dapat salah. Kami tidak menyalahkan masyarakat, karena mereka mungkin dalam keadaan cemas akibat teror harimau,” jelas Damin.

Kategori :