Kebijakan ini sekaligus menunjukkan kematangan institusi dalam mengelola program global.
Keberhasilan UMB tidak terlepas dari dukungan pimpinan universitas.
Program UMB Global Pathways menjadi payung utama berbagai agenda internasionalisasi.
Dengan kerangka itu, setiap langkah kampus memiliki arah yang jelas.
Strategi penguatan jejaring internasional terus digencarkan agar mobilitas akademik berjalan seimbang.
Mahasiswa UMB sendiri sudah mulai merasakan dampaknya.
BACA JUGA:Juventus Gagal Amankan Kemenangan Perdana, Villarreal Selamat di Menit Akhir
BACA JUGA:Polda Bengkulu Dalami Dugaan Tindak Pidana Perbankan, Kantor Pusat Bank Plat Merah Digeledah
Beberapa mahasiswa baru saja kembali dari program magang mengajar di Thailand, sementara lainnya terlibat riset bersama di Malaysia.
Rangkaian aktivitas ini menunjukkan bahwa internasionalisasi tidak berjalan satu arah.
Mahasiswa lokal mendapat pengalaman global, mahasiswa asing masuk membawa perspektif baru.
Saat ini UMB juga sedang menjajaki kerja sama dengan sebuah kampus di Jepang.
Rencana tersebut mencakup pertukaran dosen dan mahasiswa. Jika terwujud, Jepang akan menjadi mitra strategis di Asia Timur selain Taiwan.
UMB berharap kolaborasi ini dapat memperluas spektrum pengalaman akademik bagi dosen maupun mahasiswa.
Secara keseluruhan, UMB telah memiliki lebih dari 40 mitra internasional.
Kerja sama itu tidak berhenti pada penandatanganan dokumen, melainkan sudah menghasilkan kegiatan konkret.