Hasilnya langsung terlihat. Warungnya kini lebih rapi, menarik, dan nyaman. Pelanggan bertambah, pesanan online berdatangan, bahkan ia mulai menerima pesanan untuk acara kecil dan katering.
“Uang KUR ini sangat membantu. Saya bisa memperbesar warung biar nggak kehujanan dan kepanasan,” katanya.
BACA JUGA:Tanggap Bencana Gempa Poso, BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak
BACA JUGA:Menggebrak Pasar Digital: Manfaat QRIS BRI untuk Warung di Empat Lawang
Berkat KUR: Jalan Menuju Masa Depan Lebih Cerah
Prima mengakui bahwa KUR bukan sekadar pinjaman. KUR adalah fondasi pertumbuhan. Ia bermimpi suatu hari nanti bisa membuka cabang kecil di lokasi lain.
“Warung saya sekarang makin ramai. Semua karena tampilannya sudah rapi dan menarik. Berkat KUR BRI, usaha kecil saya bisa berkembang,” ujarnya bangga.
Kisah Prima kembali menegaskan bahwa UMKM bangkit berkat KUR BRI bukan slogan kosong. Ini adalah kenyataan di lapangan, bahkan dari warung kecil di pinggir pantai.
Tidak hanya Eva dan Prima, ribuan UMKM di Bengkulu dan seluruh Indonesia merasakan manfaat program KUR BRI.
Manager Bisnis Mikro BRI Bengkulu, Novian Darma, menyampaikan bahwa penyaluran KUR sepanjang tahun 2025 berjalan stabil dan menunjukkan tren yang terus menanjak.
Di ruang kerjanya yang dipenuhi tumpukan data penyaluran, Novian menjelaskan bahwa BRI Bengkulu terus memperkuat komitmen dalam mendorong UMKM agar dapat berkembang dan berdaya saing.
“Untuk KUR di Bengkulu, penyalurannya saat ini berjalan cukup baik. Hingga posisi 16 November 2025, total yang sudah tersalurkan hampir Rp363,04 miliar,” ujar Novian. Nada suaranya penuh keyakinan bahwa capaian tersebut baru awal dari potensi yang lebih besar.
BRI Kantor Cabang Bengkulu ditargetkan menyalurkan KUR Mikro sebesar Rp623,68 miliar sepanjang Januari–Desember 2025.
Target itu terbagi untuk tiga wilayah utama yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, serta sebagian wilayah Kabupaten Seluma, khususnya Kecamatan Sukaraja dan Air Periukan.
Hingga pertengahan November, realisasinya telah mencapai 61,74 persen atau setara Rp363,04 miliar. Ini merupakan sebuah capaian yang menunjukkan antusiasme UMKM yang terus meningkat.
Menurut Novian, masih ada ruang penyaluran sekitar 38,26 persen yang dapat dimanfaatkan hingga akhir tahun. “Masih ada potensi serapan penyaluran yang bisa diberikan kepada masyarakat pengusaha usaha mikro di wilayah kerja kami,” jelasnya.
Potensi tersebut menunjukkan bahwa peluang bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan pembiayaan masih terbuka lebar. BRI optimistis sisa target dapat terserap mengingat meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap program KUR serta semakin banyaknya UMKM yang mulai berekspansi setelah masa pemulihan ekonomi pascapandemi.