539 Korban dan Dapur MBG Disegel, Polisi Usut Dugaan Kelalaian hingga Unsur Kesengajaan
Kapolda Bengkulu, Irjen. Pol. Mardiyono saat mengecek kondisi dapur MBG Lebong--Foto KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM - Program unggulan pemerintah berupa Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lebong kini menjadi sorotan.
Alih-alih menyehatkan, program yang baru berjalan tiga pekan ini justru menimbulkan bencana kesehatan massal.
Hingga Kamis 28 Agustus 2025, jumlah korban yang tercatat di RSUD Lebong mencapai 539 orang.
Angka itu menjadikan kasus Lebong sebagai rekor terbesar keracunan massal di Indonesia, melampaui peristiwa di Sleman, DIY, yang sebelumnya mencatat 516 korban dari dua kasus berbeda.
Tragisnya, di Lebong kasus itu hanya terjadi di satu kecamatan dan satu kali kejadian.
BACA JUGA:Sudah Periksa 10 Saksi, Kejari Bengkulu Tengah Bidik Dugaan Korupsi Anggaran PKK Dinas PMD
BACA JUGA:Setelah Anjlok Dua Bulan, Harga Kopi Tembus Rp60 Ribu per Kg
Mayoritas korban adalah pelajar usia sekolah, mulai dari TK, SD hingga SMP, ditambah sejumlah guru pendamping.
Direktur RSUD Lebong, dr. Eni Efriyani, menegaskan seluruh biaya pengobatan ditanggung pemerintah.
“Dipastikannya, tidak akan ada pungutan serupiah pun,” ucapnya.
Penyebab pasti keracunan masih menunggu hasil uji laboratorium dari BPOM Bengkulu.
Namun indikasi awal mengarah pada kejanggalan dalam menu yang disajikan.
BACA JUGA:Hasil Observasi Jiwa Jadi Penentu Nasib Hukum Remaja Habisi Nyawa Ibu Kandung
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


