539 Korban dan Dapur MBG Disegel, Polisi Usut Dugaan Kelalaian hingga Unsur Kesengajaan

Kepala Loka POM Rejang Lebong, Pupa Feshirawan Putra, S.Farm, Apt, membeberkan kondisi makanan yang dinilai tidak layak konsumsi.

“Berdasarkan informasi awal yang kami himpun di lapangan, bakso terasa pahit, mie lembek dan asam, sayuran basi serta jagung berlendir,” ungkapnya.

Sampel makanan telah diamankan dan dikirim untuk diuji lebih lanjut. 

“Untuk hasil laboratorium terhadap uji sampel makanan yang telah kami kirimkan ke BPOM Bengkulu, paling cepat keluar dalam satu minggu,” jelas Pupa.

Kasus ini langsung mendapat atensi Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Mardiyono, S.IK, M.Si, yang menegaskan pihak kepolisian tidak akan tinggal diam.

BACA JUGA:Kejati Bengkulu Tahan Pegawai Aktif Bank BUMN, Jadi Tersangka Baru Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit Perbankan

BACA JUGA:Pelaku Curanmor di Sumbar, Berakhir Ditangkap Polisi di Bengkulu

“Tentunya tidak ada yang menginginkan kejadian ini, namun karena sudah terjadi tentunya akan ada konsekuensi yang harus diterima pihak-pihak yang kedapatan melanggar SOP,” tegasnya.

Polres Lebong pun bergerak cepat dengan menyegel dapur MBG di Desa Lemeu Pit, Kecamatan Lebong Sakti. 

Ketua dapur, Martin Azip, turut diamankan untuk dimintai keterangan.

Kapolres Lebong, AKBP Agoeng Ramadhani, SH, S.IK, memastikan penyelidikan masih berlanjut.

“Kalau keterangan dari semua saksi sudah kami kumpulkan, termasuk hasil laboratorium, segera kami simpulkan dan lakukan jumpa pers terkait penanganan kasus ini,” jelasnya.

BACA JUGA:Kusmito: TPP ASN Kota Bengkulu Harus Dikaji, APBD Tertekan Rp700 M

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Gelar Pelatihan Digital untuk UMKM, Dorong Transformasi Ekonomi Daerah

Kapolda menegaskan dalam penyajian MBG terdapat beberapa tahap penting yang harus dipatuhi mulai dari penyortiran bahan makanan, penyimpanan yang steril, proses memasak oleh juru masak profesional, hingga penyajian yang tidak boleh dibiarkan terlalu lama. 

Sumber: