TPI Pasar Bawah Bengkulu Selatan Ramai Lagi, Tapi Nelayan Terkendala Muara Dangkal
TPI Pasar Bawah Bengkulu Selatan Ramai Lagi, Tapi Nelayan Terkendala Muara Dangkal--Heru/Rakyatbengkulu.com
BENGKULU SELATAN, RAKYATBENGKULU.COM – Aktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Pasar Bawah Kabupaten Bengkulu Selatan, kini kembali ramai oleh pembeli.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan suasana sepi yang sempat terjadi saat momen Hari Raya Idul Fitri beberapa waktu lalu.
Namun, di tengah meningkatnya aktivitas ekonomi, para nelayan mengeluhkan pendangkalan muara Sungai Air Manna yang menjadi akses utama keluar-masuk perahu nelayan menuju laut.
Pendangkalan ini terjadi terutama saat air laut surut, menyebabkan nelayan kesulitan bersandar atau kembali dari melaut.
BACA JUGA:Harga Emas Bengkulu Selatan Turun Jadi Rp1,75 Juta per Gram di Awal Mei 2025
BACA JUGA:Cuaca dan Komoditas Dorong Inflasi Bengkulu Mencapai 1,31% pada April 2025
"Saat ini kondisi cuaca sudah cukup normal dan bagus, sehingga nelayan sudah bisa melaut seperti biasanya. Namun nelayan kini mempunyai kendala baru yaitu pendangkalan muara sungai Air Manna," ujar salah seorang nelayan, Depi Hariyadi, Jumat 2 Mei 2025.
Depi menambahkan bahwa pendangkalan ini sering kali menyebabkan perahu nelayan kandas bahkan rusak, karena harus didorong secara manual melewati muara.
"Pemerintah Daerah seharusnya mencarikan solusi atas pendangkalan di muara Pantai Pasar Bawah ini. Apakah membangun pemecah gelombang atau membangun pelabuhan seperti di Pulau Baai Kota Bengkulu," harap Depi.
Meski menghadapi kendala tersebut, aktivitas jual beli ikan di TPI kembali bergeliat.
Berbagai ikan segar hasil tangkapan nelayan dipasarkan langsung di tempat pelelangan.
BACA JUGA:Aksi Damai Hari Buruh Berujung Ricuh, Provokator Diduga Kelompok Anarko Diamankan Polisi
BACA JUGA:Roy Suryo Siap Bongkar Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Balas Laporan dengan Tantangan Terbuka
"Jadi kalau kita sedang rezeki saat melaut itu sehari bisa dapat keuntungan mencapai Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per hari, namun kadang kalau sedang tidak ada rezeki bisa kita hanya mendapat keuntungan hanya Rp 200-300 ribu sehari," beber Depi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


