Awards Disway
HONDA

Dari 496 Jadi 52 Kasus, Strategi Bengkulu Utara Tekan DBD Patut Dicontoh

Dari 496 Jadi 52 Kasus, Strategi Bengkulu Utara Tekan DBD Patut Dicontoh

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bengkulu Utara, Bintoro Wahyudi--Foto KORANRB.ID

RAKYATBENGKULU.COM - Tren positif berhasil ditorehkan Kabupaten Bengkulu Utara dalam penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang semester pertama tahun 2025. 

Dinas Kesehatan Bengkulu Utara mencatat, hanya terdapat 52 kasus DBD yang tersebar di beberapa wilayah, angka ini menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 496 kasus, bahkan sempat merenggut satu nyawa.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bengkulu Utara, Bintoro Wahyudi, menyebutkan bahwa meskipun terjadi penurunan signifikan, tiga kecamatan masih menjadi perhatian utama karena tetap mencatat kasus tertinggi dibanding wilayah lain.

“Tiga kecamatan ini angka kasusnya tertinggi dibandingkan kecamatan lain, meskipun secara umum kasus DBD di Bengkulu Utara jauh menurun,” terangnya.

BACA JUGA:Pemkab Dorong Koperasi Segera Urus Izin Demi Akses Dana Rp3 Miliar

BACA JUGA:Lakalantas Bengkulu Tembus 175 Kasus, Usia 16–25 Tahun Jadi Penyumbang Terbesar

Kecamatan tersebut adalah Arga Makmur, Kerkap, dan Marga Sakti Sebelat.

Bintoro menjelaskan bahwa faktor utama yang menyebabkan kasus DBD masih muncul adalah lingkungan yang tidak bersih, terutama di kawasan permukiman padat penduduk serta area yang dekat dengan perkebunan, tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.

“Kondisi lingkungan masih menjadi permasalahan sehingga munculnya kasus-kasus DBD,” ungkapnya lagi.

Pihaknya menegaskan bahwa langkah pencegahan menjadi strategi utama, bukan hanya mengandalkan fogging (pengasapan) yang biasanya diterapkan setelah kasus terjadi.

“Langkah pencegahan utama adalah program kebersihan lingkungan. Sedangkan pengasapan atau fogging kita lakukan jika memang ada kasus yang muncul untuk mencegah penyebaran di salah satu lokasi,” jelas Bintoro.

Selain itu, Puskesmas diminta untuk menjalin sinergi dengan pemerintah lingkungan, terutama dalam menghidupkan kembali Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui edukasi langsung kepada masyarakat.

BACA JUGA:Wagub Bengkulu Mian Hadiri Wisuda IPDN 2025, Tegaskan Peran ASN sebagai Pelayan Masyarakat

BACA JUGA:Ikuti Pameran Internasional di Singapura, UMKM Binaan BRI Ini Buktikan Kekuatan Produk Lokal di Kancah Global

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait