Awards Disway
HONDA

Strategi Pembangunan Kabupaten Kepahiang Menyikapi Turunnya TKDD dari Pemerintah Pusat ke Daerah

Strategi Pembangunan Kabupaten Kepahiang Menyikapi Turunnya TKDD dari Pemerintah Pusat ke Daerah

--

1. Sektor Publik Penyediaan air bersih yang selama ini dikelola PDAM Kabupaten Kepahiang, sudah saatnya dikerjasamakan pengelolaannya dengan pihak swasta yang profesional, 

Pemerintah Daerah hanya mengatur dan mengawasi sementara pengelolaan diserahkan kepada swasta penuh. 

Nanti untuk 10 atau 5 tahun kedepan kerjasama bagi hasil baru diterapkan.

2. Sektor Publik Sampah dan Kebersihan yang selama ini dikelola Dinas Kebersihan dan LH Kabupaten Kepahiang sudah harus dimulai di serahkan pengelolaannya kepada Swasta Profesional nanti setelah 10 tahun baru di tinjau ulang untuk bagi hasil.

3. Sektor Publik Kesehatan yang selama ini di Kelola RSUD Kabupaten Kepahiang, sudah saatnya , dengan Digitalisasi Ekosistem Kesehatan banyak pihak penyelenggara Kesehatan yang sudah berhasil mau Kerjasama.

4. Dalam rangka mewujudkan efisiensi sudah saatnya Dinas-Dinas yang tidak bersentuhan langsung dengan pelayanan Masyarakat melaksanakan WFH seminggu dua kali agar biaya rutin pengeluaran rekening Listrik, Air dan telpon dapat dihemat.

5. Untuk memacu Pembangunan maksimalkan penggunaan Dana Desa dengan mengorkestrasi pada tahap Perencanaan, Pelaksanaan  dan Pengawasan yang ketat, karena total penerimaan Dana Desa se Kabupaten Kepahiang tahun 2025 cukup significant yakni sebesar Rp. 80.542.150.000

6. Maksimalkan menggunakan system hybrid on line Zoom Meeting untuk mengganti rapat rapat secara offline selama ini dilakukan.

7. Efisiensi penggunaan dana perjalanan dinas terutama di Sekretariat DPRD.

8. Kurangi biaya seremonial dan perayaan hari-hari besar terutama untuk biaya makan minumnya.

9. Selektif dan mempedomani azas manfaat bagi Daerah dan Masyarakat dalam pemberian dana hibah terutama kepada instansi vertical.

Masih banyak lagi Upaya-upaya yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah Kepahiang, namun Sembilan strategi ini setidak-tidaknya dapat di mulai, tentu budaya birokrasi harus adaptif atau menyesuaikan dengan perubahan ini. 

Kita harus berani melakukan sesuatu perubahan untuk keadaan yang tidak kita inginkan.

*Penulis adalah Dosen Pascasarjana UIN FAS Bengkulu dan Pemerhati Pemerintahan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait