Jangan Libatkan Anak dalam Konflik Perceraian: Luka Batin yang Tak Terlihat
Jangan Libatkan Anak dalam Konflik Perceraian: Luka Batin yang Tak Terlihat--freepik.com
RAKYATBENGKULU.COM - Perceraian adalah jalan akhir yang kadang tak terhindarkan saat tak lagi mampu menyatukan visi hidupnya.
Namun, ada satu hal yang sering terlupakan dalam proses perpisahan ini, yaitu anak.
Di tengah konflik emosional antara suami dan istri, anak kerap kali menjadi “korban tak bersuara” diantara mereka.
Padahal, dengan melibatkan anak dalam konflik perceraian orangtuanya justru bisa meninggalkan luka batin.
Dan luka ini dapat memberikan dampak yang jauh lebih dalam dibanding yang tampak di permukaan.
BACA JUGA:Antara Ayah dan Ibu: Cara Mencegah Anak Terjebak Konflik Loyalitas Setelah Perceraian
BACA JUGA:Menjadi Perisai Cinta: Tips Parenting untuk Melindungi Anak dari Dampak Perceraian
Anak Bukan Penengah, Bukan Saksi, Bukan Penyampai Pesan
Kesalahan umum yang sering terjadi adalah menjadikan anak sebagai “penyambung lidah” antara ayah dan ibu yang sudah tak ingin berbicara langsung.
Anak disuruh menyampaikan pesan, kadang disertai nada marah atau sindiran.
Lebih parah lagi, anak dijadikan saksi dari konflik rumah tangga, bahkan diminta untuk “memihak”.
Ini bukan hanya tidak adil, tapi juga berbahaya.
BACA JUGA:Jujur Tanpa Menyakiti: Cara Bijak Menjelaskan Perceraian kepada Anak Tanpa Menumbuhkan Rasa Benci
BACA JUGA:Jarang Diketahui, 7 Nutrisi Rahasia untuk Tingkatkan Kecerdasan Anak
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


