HONDA

Support UMKM, Bank Bengkulu Salurkan Kredit untuk Pedagang

Support UMKM, Bank Bengkulu Salurkan Kredit untuk Pedagang

BENGKULU - Bank Bengkulu terus memperluas jaringan bisnis dan berinovasi. Kali ini dengan menggandeng Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Provinsi Bengkulu untuk penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Penyaluran kredit ini juga dilakukan seiring dengan penempatan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 200 miliar. Bank Bengkulu menjadi mitra pemerintah pusat untuk melakukan ekspansi kredit sebanyak 2 kali lipat atau senilai Rp 400 miliar kepada masyarakat. “Bank Bengkulu siap membantu pengembangan usaha. Melalui rekomendasi APPSI, penyaluran kredit untuk pedagang tradisional akan dimudahkan. Programnya ada kredit modal kerja dan kredit investasi,” kata Direktur Bank Bengkulu H. Agusalim saat menyampaikan sambutannya pada kegiatan penandatanganan Per- janjian Kerja Sama (PKS) antara Bank Bengkulu dan APPSI, Selasa (8/12). Agusalim mengatakan, Bank Bengkulu memiliki beberapa produk yang bisa dimanfaatkan pedagang untuk menambah modal usaha. Bahkan ada produk dengan bunga rendah, hanya 3,5 persen. Namanya program Babe Probiling. Pinjamannya maksimum sampai Rp 20 juta. “Babe Probiling ditujukan untuk pengusaha kecil yang belum tercatat dalam sistem aplikasi perbankan SLIK atau statusnya belum pernah meminjam dari lainnya,” ujar Agusalim. Selain itu juga ada produk Kredit Usaha Mikro dengan nilai pinjaman sampai Rp 50 juta dan Kredit Modal Umum tanpa limit tertentu. Agusalim berharap, UMKM bisa memanfaatkan dana ini. “Bunga pinjaman relatif rendah dan ada penurunan suku bunga khusus UMKM. Sehingga pengusaha bisa optimal mengembangkan bisnisnya,” tutur Agusalim. Terkait kerja sama dengan APPSI Provinsi Bengkulu, di tahap awal penyaluran kredit ditujukan pada pedagang Kota Bengkulu. APPSI nantinya memberikan rekomendasi jika ada anggotanya yang memerlukan pinjaman modal usaha. Kerja sama ini lanjut Agusalim, mempermudah Bank Bengkulu mengassesment kredit dari debitur. Sebab debitur yang direkomendasikan adalah debitur terbaik dari anggota APPSI. Selain itu, APPSI juga akan memberikan solusi terhadap debitur-debitur yang mengalami masalah dan membantu bank menyelesaikan persoalan jika mengalami wanprestasi. “Kerja sama ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak. Diharapkan berdampak dalam memulihkan perekonomian para pedagang khususnya di Provinsi Bengkulu,” harap Agusalim. Permodalan Jadi Tantangan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Provinsi Zul Bahrum Chaniago menyambut baik jalinan kerja sama yang dilakukan bersama Bank Bengkulu. Program ini bisa menjadi solusi bagi pedagang yang ingin bertahan dan mengembangkan usaha. Terutama ditengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. “Tantangan utama pedagang tradisional bukan hanya digitalisasi. Tapi juga masalah permodalan,” ujar Zul Bahrum, mantan Wakil Rektor II Universitas Bengkulu itu. Zul Bahrum mengungkapkan, pasar merupakan bagian dari kebudayaan dan berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pasar menjadi komponen penting bagi pembangunan. “Sayangnya pemerintah masih kurang memberikan perhatian. Pedagang tradisional kerap terlupakan,” kritik Zul Bahrum. Menurutnya, selama ini banyak pedagang yang berkeinginan menjadi nasabah dan mengambil pinjaman kredit. Namun karena syaratnya dinilai berbelit, ribet dan memerlukan waktu panjang, pedagang memilih mengambil pinjaman jangka pendek dengan bunga yang justru jauh lebih besar. “Pedagang tradisional pun sebenarnya sangat bisa menjadi potensi bisnis Bank Bengkulu. Tinggal lagi bagaimana Bank Bengkulu bisa masuk ke pedagang,” saran Zul Bahrum. Pada kesempatan ini, Zul berharap anggota APPSI yang nantinya mendapat rekomendasi pinjaman kredit, diharapkan menjaga komitmen untuk tidak macet membayar angsuran. (ken)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: