HONDA

Honorer di Kepahiang Tipu Honorer, Janjikan Diangkat CPNS

Honorer di Kepahiang Tipu Honorer, Janjikan Diangkat CPNS

KEPAHIANG - Keinginan untuk menjadi CPNS membuat sejumlah honorer di Kabupaten Kepahiang, mencoba mengambil jalan pintas dengan berharap kepada calo untuk bisa diangkat mereka sebagai PNS Kabupaten Kepahiang. Alhasil sebanyak 10 orang honorer di beberapa OPD di lingkungan Pemkab Kepahiang, harus mengalami kerugian sekitar Rp 6 jutaan. BACA JUGA: Pajak Rp 50 Miliar, LPJU Banyak Padam, Ariyono: Dana Perawatan Hanya Rp 1 Miliar Kejadian tersebut terungkap pada Sabtu, 7 Agustus 2021 lalu. Dimana Satreskrim dan Sat Intelkam Polres Kepahiang berhasil mengamankan 2 orang terduga pelaku penipuan terhadap puluhan honorer Kabupaten Kepahiang tersebut. Adalah NU (36) warga Kelurahan Air Rambai Kecamatan Curup Kota Kabupaten Rejang Lebong, dan OK (31) warga Kelurahan Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong. Keduanya adalah honorer di salah satu OPD di Kabupaten Rejang Lebong. Kapolres Kepahiang AKBP Suparman, S.IK, M.AP didampingi Kasat Reskrim AKP Welliwanto Malau, S.IK, MH membenarkan hal tersebut. Dari penangkapan terhadap NU dan OK, pihaknya kemudian melakukan pengembangan terhadap SA (40) warga Desa Keban Agung II Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan, AM (36) warga Sawah Lebar Baru Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu. BACA JUGA: Penyelundupan Benur di Kaur, Harga Jual Benur Rp 5 Ribu- Rp 7 Ribu Perekor Serta, AN (44) warga Kelurahan Sidorejo Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong. "Jadi ada 5 tersangka yang kita amankan, dan kelimanya adalah honorer, korbannya pun para honorer. Modusnya adalah mengajak korban bergabung dalam organisasi Federasi Pekerja Pelayanan Publik Indonesia (FPPPI), dengan iming-iming akan diangkat jadi PNS," terang Kapolres. Kapolres mengakui pihaknya masih melakukan pengembangan atas para tersangka, yang diduga merupakan jaringan yang terorganisir di lintas kabupaten. BACA JUGA: Hari Ini Insentif Nakes Dibayar, Sisa Insentif Tahun 2020 Pengembangan ini dilakukan untuk melakukan penyelidikan terkait kemungkinan ada korban baru atas perkara ini. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: