HONDA

Menko Airlangga Hartarto Harapkan Bengkulu Jadi Pionir Bebas Wabah PMK

Menko Airlangga Hartarto Harapkan Bengkulu Jadi Pionir Bebas Wabah PMK

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto turut menyoroti wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK) yang telah masuk ke Provinsi Bengkulu.--Febi/rakyatbengkulu.com

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto turut menyoroti wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK) yang saat ini tengah terjadi di beberapa daerah, termasuk wabah ini telah masuk ke Bengkulu.

Dalam penyampaiannya saat menghadiri acara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Hotel Mercure Bengkulu, Sabtu (25/6), Airlangga berpesan kepada pemerintah daerah Bengkulu untuk segera melakukan penanganan agar wabah ini tidak semakin menyebar.

"Penyebarannya memang rendah tetapi kita tidak boleh untuk tidak waspada," katanya pada rakyatbengkulu.com.

"Tiga minggu yang lalu yang termonitor hanya dua provinsi, namun sekarang sudah lebih tinggi dan jumlah kecamatan juga lebih besar. Oleh karena itu Bengkulu harus memperhatikan ini," sampainya.

Lanjutnya, vaksinasi menjadi penting terhadap pencegahan penyebaran wabah PMK yang menyerang hewan ternak berkaki empat ini.

"Selain itu, tidak boleh ada hewan yang berpindah wilayah. Jadi jika ada daerah merah untuk langsung kita lockdown," tegasnya.

BACA JUGA:Cegah PMK Masuk Bengkulu, Pos di Nasal Kaur Aktif

BACA JUGA:Menko Airlangga: Indonesia Selalu Mampu Bangkit Menghadapi Tantangan

"Tentu pemerintah sudah membentuk Satgas yang serupa dengan Satgas Covid-19, kita akan tangani secara berlevel dengan melibatkan BNPB dan Dinas Pertanian," sambungnya.

Dirinya berharap, Bengkulu dapat menjadi pionir untuk bebas dari wabah PMK. Apalagi saat ini tengah mendekati Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban.

"Ini menjadi penting, karena kita mendekati Hari Raya Idul Adha. Dimana tentu biasanya ada pasar-pasar gelap, pasar-pasar informal yang perlu kita harus jaga agar penularan tidak terjadi," ungkapnya.

"Karena ini transmisinya lebih tinggi dari Omicron, dan kita harus awasi," demikian Airlangga. (tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: