Harga Sayuran Meroket Petani di Rejang Lebong Malah Was-was
Saat ini tidak hanya cabai yang harganya meroket, beberapa jenis sayuran juga naik alias mahal. foto: Wanda/rbonline--
SELUPU REJANG, rakyatbengkulu.disway.id – Tidak hanya harga cabe yang saat ini meroket alias naik drastis. Berbagai komoditi sayuran lainnya juga ikut melonjak tajam.
Ini membuat para petani was-was. Sehingga mereka berupaya menjaga siang malam kebun cabai dan sayur-sayuran milik mereka.
Seperti halnya yang disampaikan Gunawan, salah satu petani sayur Kelurahan Simpang Nangka Kecamatan Selupu Rejang, Senin (27/6).
‘’Iya mas, sekarang bukan cuma cabai yang harganya melonjak alias mahal," katanya.
"Tapi beberapa jenis sayuran juga. Jadi kami memang harus ekstra dalam menjaga kebun, bahkan harus jaga malam. Karena dari pengalaman, jika harga naik, sayuran kami akan jadi sasaran pencuri, khususnya saat malam hari,’’ sampai Gunawan.
BACA JUGA:Kemendag Yakin Harga Cabai Turun Mulai Juli
Sementara itu, Rusli Sugino salah satu pengepul hasil pertanian di Kecamatan Selupu Rejang mengungkapkan, kenaikan harga di tingkat petani itu terjadi pada sebagian besar komoditi sayur.
Lonjakan harga sendiri terjadi sejak dua bulan terakhir. ‘’Diantaranya yang harganya naik seperti cabai, kol, tomat termasuk sawi bola,’’ ujar Rusli.
Dirincikan Rusli, seperti Tomat yang sempat harganya anjlok hingga Rp 800 dan kembali naik hingga harga Rp 6 ribu/kg, saat ini melonjak menjadi Rp 9 ribu/kg.
BACA JUGA:Pelaku Tabrak Lari, Pedagang Sayur Diamankan Saat Berjualan
Lalu cabai merah di harga Rp 60.000 hingga Rp 75.000/kg yang sebelumnya di harga Rp 35.000/kg.
Kemudian harga kol bulat sendiri saat ini mencapai Rp 6.000 hingga 7.500/kg, bahkan beberapa waktu lalu sempat tembus Rp 9.000/kg. Sedangkan sawi bola saat ini diangka Rp 7.000/kg dari sebelumnya hanya Rp 1.000/kg.
‘’Termasuk cabai rawit setan yang tembus hingga Rp 75.000/kg, cabai rawit hijau Rp 57.000/kg, kacang buncis Rp 7.000/kg dan brokoli Rp 14.000/kg," ujarnya.
"Harga sayur ini naik karena sedikit petani yang panen, karena musim panen sudah lewat. Selain itu, kurangnya stok sayur dari petani juga petani memang tidak dapat memprediksi kapan harga sayur akan naik,’’ demikian Rusli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: rakyatbengkulu.disway.id