HONDA

Musim Tanam Tiba, Pupuk Tetap Saja Mahal

Musim Tanam Tiba, Pupuk Tetap Saja Mahal

areal persawahan di Provinsi Bengkulu. foto: dok rb--

 

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID – Memasuki musim tanam padi, para petani masih saja mengeluhkan kenaikan harga pupuk yang cukup tinggi.

 

Salah seorang petani di Kelurahan Dusun Besar Kota Bengkulu, Amin mengatakan kenaikan harga pupuk subsidi mulai terjadi setelah pandemi Covid-19 melandai.

 

Karena harga pupuk naik, Amin mengaku terpaksa ia menggunakan pupuk kandang.

 

BACA JUGA: Pupuk Subsidi Dihapus, Petani Sawit Menjerit

 

“Harga pupuk per karung sudah naik.

 

Padahal ini adalah kebutuhan petani. Sedangkan harga gabah yang dihasilkan petani malah lebih murah dibandingkan harga pupuk yang dibutuhkan,” ungkapnya  (2/7).

 

Begitu juga yang dirasakan salah seorang petani kelapa sawit yang memiliki kebun di Desa Padang Pelasan, Kabupaten Seluma, Waim.

 

Ia kesulitan karena harga pupuk yang sangat melonjak.

 

Menurutnya, untuk pupuk subsidi yang menjadi bagian anggota kelompok petani tidak dapat lagi, karena sudah dibisniskan.

 

BACA JUGA: Tak Besar, Atlet Berprestasi Benteng Langsung Diganjar Uang Tunai

 

Kebanyakan pupuk subsidi disalurkan kepada tangan yang salah.

 

Waim menuturkan,  saat ini terpaksa menggunakan pupuk kandang dan pupuk kompos.

 

Namun untuk kompos, petani juga kesulitan dalam proses bahan pembuatannya.

 

Untuk pupuk kompos, bahan yang diperlukan  masih  banyak kekurangan.

 

Waim mengharapkan kenaikan harga pupuk ini, bisa menjadi perhatian pemerintah untuk mencarikan solusinya.

 

Sebab para petani yang selalu saja menjadi korban.

 

Saat bertanam harga pupuk mahal, dan setelah panen harga sawit malah jatuh.

 

Sementara itu, kenaikan harga pupuk subsidi ini dibenarkan salah seorang penjual pupuk.

 

“Harga pupuk naik dan tidak stabil. Jumlah pelanggan jadi berkurang,” kata pemilik toko pupuk di Panorama, Kota Bengkulu.

 

BACA JUGA: Korban Arisan Bunga Lintas Negara, Sasar TKW

 

Saat ini, kisaran harga pupuk yang dijual di sejumlah toko yakni pupuk mutiara      sehaga Rp 20 ribu/kg.

 

Urea Rp 15 ribu/kg,  KCL Rp 17 ribu/kg dan TSP Rp 15 ribu/kg.

 

Lalu, NPK Rp 19 ribu/kg, Kosarin Rp 40 ribu/liter dan amoniak Rp 27 ribu/liter(cw3)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: