Banting Setir dari Honorer, Buka Usaha Ikan Hias, Hasilnya Alhamdulillah
Salah satu peluang bisnis yang masih memiliki prospek cukup tinggi. Yaitu peternakan ikan hias yang saat ini digeluti Yoel Sutrisno warga Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup.--
CURUP, rakyatbengkulu.disway.id - Apapun hobi, jika ditekuni bisa menjadi sumber penghasilan dan penghidupan seseorang.
Salah satunya yang dilakoni Yoel Sutrisno, S.TH, M.TH warga Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup. Hobinya mengoleksi berbagai ikan hias.
Sekarang malah menjadi sumber pendapatannya dan kehidupannya. Bahkan banyak yang tidak tahu kalau berbagai jenis ikan hias yang dijual di berbagai depot ikan tiga kabupaten.
Yakni Rejang Lebong (RL), Lebong dan Kepahiang, merupakan hasil ternak ikan hias YesFarm milik Yoel. Saat Harian Rakyat Begkulu (RB) megunjungi lokasi peternakan ikan hias milik Yoel, tidak ada yang terlihat istimewa di lokasi.
BACA JUGA:Polisi Telusuri Rekening Tersangka Arisan Bodong
Karena memang peternakan ikan hias milik Yoel ini masih cukup sederhana. Baru ada sekitar 70 unit kotak atau kolam semen yang dibangun di lahan belakang rumahnya.
Diungkapkan Yoel, dari 70 unit kolam tersebut, 56 diantaranya untuk fasilitas indukan atau ternak dan sisanya untuk pembesaran.
Selain kolam semen, dirinya juga ada kolam kayu/terpal sebanyak 27 unit untuk proses pembesaran ikan. Serta 50 unit emeber/baskom plastik yang juga digunakan untuk ternak maupun pembesaran.
‘’Rencana saya masih akan membangunan kolam permanen lagi untuk indukan maupun proses pembesaran anakan. Ini untuk menambah produksi ikan setiap bulannya guna memenuhi kebutuhan permintaan pasar ikan hias di tiga kabupaten setiap bulannya. Baik itu untuk dijual eceran maupun untuk sistem partai (dalam jumlah banyak, red),’’ terang Yoel membuka perbincangan.
BACA JUGA:KPU dan Bawaslu Tukaran Gedung Kantor
Dikatakan Yoel, bisnis ikan hias diawali dari hobbynya mengoleksi ikan hias di rumah untuk sekadar hiburan. Kemudian dirinya mencoba beternak dan ternyata bisa, hingga hasilnya cukup banyak.
Kemudian hasil ternak tersebut selanjutnya dibeli oleh sesama penghobi ikan hias. Hingga lama-kelamaan dirinya berfikir, untuk mencoba fokus beternak dengan menggunakan media ember ata baskom plastik.
‘’Saya awalnya hanya hobi memelihara, kemudian mencoba ternak sendiri sejak tahun 2018 atau sebelum Covid-19 menyerang dan akhirnya bisa berkembang hingga sekarang.
Karena hasil ternak saya terus bertambah dan menumpuk. Kemudian mulai saya cari pembeli partai atau dalam jumlah banyak,’’ kata Yoel.
BACA JUGA:Video Tak Senonoh Menyebar, Siap - siap Polisi Rejang Lebong Selidiki
Ikan hias yang saat ini dikembangkannya, sambung Yoel, diantaranya ikan guppy, molly, manfish dan Ikan glowfish. Dari empat jenis ikan tersebut, dirinya memiliki banyak varian.
Untuk Ikan guppy, mulai dari jenis AFR, Full Black, HB Blue dan Sky Blue. Kemudian dari Ikan molly yaitu black molly, red molly, sunkise dan golden black molly.
Dari ikan manfish ada jenis tri color, black angle, platinum dan verafium. Sedangkan ikan glowfish ada jenis danio dan tetra. Dalam satu bulan, lanjut Yoel, dari empa jenis ikan tersebut beserta variannya, dirinya bisa menjual 4.000 hingga 5.000 ekor.
BACA JUGA:Pilkades Serentak Ditunda
Baik yang masih anakan maupun yang sudah siap jadi indukan ikan untuk diternak kembali. Produksi ikan hiasnya dijual kepada toko dan depot-depot ikan dalam wilayah Kabupaten RL, Lebong dan Kabupaten Kepahiang.
‘’Kalau sekarang sebenarnya hasil produksi ikan hias di peternakan saya ini, belum mencukupi untuk memenuhi permintaan pasar tiga wilayah kabupaten tersebut. Apalagi mau menjual ke Kota Bengkulu dan kabupaten lainnya, termasuk luar Provinsi Bengkulu.
Makanya saya berencana masih akan menambah petak kolam semen atau permanen guna meningkatkan produksi ikan hias saya,’’ sambung Yoel.
Ditambahkan Yoel, dari penjualan ikan hias, setiap bulan pendapatan bersihnya mulai dari kisaran Rp 3 juta hingga sampai Rp 8 juta, khususnya pada momen-momen tertentu.
Seperti sedang musim ikan hias, perayaan hari raya hingga momenmomen lainnya. Untuk pengelolaan, sejauh ini masih dikerjakan sediri alias belum memiliki karyawan.
BACA JUGA:Resah Kopi Kerap Hilang
‘’Saya belum berfikir kalau untuk cari karyawan, karena sejauh ini masih bisa saya kerjaka sediri dan tidak terlalu berat. Terus terang awalnya saya tidak menyangka, karena kebetulan saya sekolah sudah sampai S2 dan sempat menjadi Pramu Bhakti di Kementerian Agama dengan honor standar UMR dari tahun 2017 hingga tahun 2020.
Tapi karena saya melihat ini peluang bisnis yang cukup menjanjikan, saya akhirnya memutuskan berhenti bekerja dan sehari-hari mengurus sendiri peternakanikan hias saya,’’ demikian Yoel.(dtk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: