'Ngadat', Peserta Arisan Online Harap-harap Cemas, di Bengkulu Utara
Terkait arisan online, penggunannya berkoordinasi ke Polres Bengkulu Utara. foto: dok rb--
ARGA MAKMUR, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID – Setelah sempat heboh di wilayah Rejang Lebong. Saat ini bisnis arisan atau investasi yang diduga bodong terjadi di Bengkulu Utara (BU).
Dua arisan tersebut masing-masing arisan dengan sistem investasi slot dan arisan dengan sistem turunan.
(18/7), terpantau tiga peserta arisan dengan sistem turunan datang ke Mapolres BU untuk berkoordinasi. Dituturkan Lina, salah satu peserta arisan yang merupakan warga Arga Makmur mereka sudah beberapa bulan ini tidak lagi menerima hasil dari investasi atau arisan tersebut.
“Sedangkan kami berinvestasi besarannya bervariasi dan totalnya kami perkirakan ada belasan atau puluhan juta,” kata Lina.
Ia belum sampai membuat laporan, mereka masih berkoordinasi. Terkait persiapan berkas untuk pelaporan, akan diselesaikan jika memang masalah ini tak kunjung diselesaikan Gi, warga Kecamatan Kerkap yang merupakan pimpinan arisan.
“Kami akan siapkan berkas dulu jika memang tidak ada penyelesaian dari Gi,” katanya.
BACA JUGA: Polisi Telusuri Rekening Tersangka Arisan Bodong
Di sisi lain, muncul arisan lainnya yang juga lebih besar yaitu arisan investasi dengan metode slot. Bahkan pesertanya diduga lebih besar lagi. Saat ini, sudah ada sekitar 15 warga yang terhimpun dengan besaran dana investasi di atas Rp 300 juta.
Mereka akan mendatangi Mapolres BU untuk berkoordinasi terkait rencana pembuatan laporan, siang ini Selasa (19/7).
Tr salah satu peserta arisan menutukan, sudah menginvestasikan dana total sekitar Rp 30 juta. Seharusnya, ia mendapatkan kuntungan sekitar Rp 20 juta sebelum akhirnya belum ada pembayaran lagi sejak Mei lalu.
“Bahkan ada yang memang menginvestasikan dana di atas Rp 100 juta. saat ini sebagian peserta tidak pernah lagi menerima pembagian hasil investasi,” katanya.
BACA JUGA: Proyek Tambal Sulam Bahayakan Pengendara
Sedangkan, orang yang mengelola investasi tersebut saat ini terkesan menghindar dan tidak memberikan kejelasan kapan dana mereka akan dibayarkan. Baik bersama keuntungan atau memang dana pokok yang memang sudah mereka setorkan.
“Kami rencananya besok diundang ke Mapolres BU untuk menyampaikan apa yang menjadi keluhan kami. Kami juga sudah sempat datang ke Polres BU, namun saat itu laporan belum diterima,” ujar Tr salah satu peserta. (qia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: