HONDA

Sempat Dibakar, TNI Akan Bangun Gapura BU-Lebong

Sempat Dibakar, TNI Akan  Bangun Gapura BU-Lebong

Gapura perbatasan BU-Lebong yang belum selesai dibangun sejak 2018 lalu akan dilakukan pembangunannya dalam program Karya Bahkti TNI. foto: rb--

 

ARGA MAKMUR, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID – Pembangunan gapura perbatasan BU – Lebong di Desa Renah Jaya, Kecamatan Giri Mulya akan dilanjutkan.

Gapura tersebut dibangun 2018 lalu, namun tidak tuntas lantaran banyaknya gangguan dari pihak luar hingga terjadi pembakaran gapura dan mes pekerja.

Saat ini gapura tersebut sudah tuntas 80 persen.

Asisten II Pemkab BU, Dr. Dodi Hardinata mengatakan, dalam APBD Perubahan 2022 Pemkab BU akan mengajukan program penyelesaian pembangunan gapura tersebut.

BACA JUGA: Polemik Tapal Batas Bengkulu Utara-Lebong, Tunggu Mediasi Provinsi

Pembangunan tidak dengan metode lelang melainkan dengan menggandeng TNI.

“Jadi polanya lewat program Karya Bakti TNI, tidak kita tunjuk kontraktor dengan metode lelang ataupun penunjukan,” katanya. Sehingga nantinya TNI yang akan menuntaskan pembangunan tersebut. 

Pembangunannya merupakan finishing pekerjaan yang selama tiga tahun belakangan ini tidak dianggarkan. Pekerjaan juga diperkirakan tidak akan memakan waktu lama.

“Pembangunannya kita perkirakan tidak akan lama. Karena hanya finishing. Kita yakin bisa tuntas tahun 2022,” ujar Dodi.

BACA JUGA: Ajukan 141 Formasi Guru PPPK

Terkait kemungkinan adanya konflik terkait dengan batas wilayah, Dodi menjelaskan Pemkab BU hanya mengikuti aturan terkait batas wilayah.

Ia juga menegaskan tidak ada pembangunan baru melainkan hanya penuntasan pekerjaan yang sudah ada.

“Kita tidak ada pembangunan baru, hanya gapura yang sudah ada selama ini kita tuntaskan pembangunannya. Jadi tidak ada pembangunan baru,” pungkas Dodi.

Sebelumnya konflik tapal batas BU – Lebong sempat memanas karena pembangunan gapura tersebut.

BACA JUGA: 5.298 Hewan Ternak di Bengkulu Terjangkit PMK, Stok Vaksin Aman?

Pasalnya, sepanjang pembangunan, pekerja mendapatkan gangguan mulai dari pengancaman dan pembakaran mess pekerja oleh kelompok pemuda.

Akibatnya pekerjaan tidak tuntas hingga waktu kontrak berakhir. (qia)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: