Surat Al Fatihah Bisa Digunakan untuk Meruqyah, Syaratnya yang Meruqyah dan Diruqiyah Sama-sama Mengimani

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Surat Al Fatihah disebutjuga sebagai ummul Quran, ummu yang dimaksud di sini adalah induk. Artinya Surat Al Fatihah adalah rujukan segara sesuatu bagi manusia.

Hubungannya apa dengan Alquran? Walaupun Surat Alfatihah hanya berisi 7 ayat, namun seluruh makna Alquran ada dalam surat tersebut. 

BACA JUGA:Rajin Ibadah dan Berdoa! 3 Weton Ini Selalu Dilindungi Keselamatan Saat Bekerja, Badan Sehat dan Rezeki Berkah

Karenanya bacaan Surat Al Fatihah dalam sholat wajib dibaca dengan tajwid dan mahraj yang benar. Tidak sah sholat kamu kalau tidak membaca Al Fatihah. Surat Al Fatihah juga wajib dibaca pada setiap rakaat. 

Salah seorang sahabat, Abu Hurairah menyatakan Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang sholat tetapi tidak membaca Ummul Quran (yaitu Al Fatihah), maka sholatnya kurang (tidak sah),". Demi menegaskan sabda tersebut Rasulullah, SAW bahkan mengulanginya hingga tiga kali. 

BACA JUGA:9 Mata Uang Asing Ini Bisa Menjadi Pilihan Investasi untuk Investor Pemula

Begitu pentingnya keberadaan Surat Al Fatihah ini, bahkan bisa digunakan untuk meruqyah diri sendiri atau orang lain. Para sahabat sudah mengamalkan kegiatan ruqyah sejak zaman dulu. Di era modern ini juga tidak sedikit klinik ruqyah yang berdiri dan memberi banyak manfaat. 

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan ruqyah dengan Surat Al Fatihah akan berhasil sepanjang orang yang meruqyah dan yang diruqyah sama-sama mengimani Alquran, khususnya Surat Al Fatihah. Ruqyah ini diyakini bisa menyembuhkan serangan sihir, tenun atau untuk mencegah penyakit. 

BACA JUGA:Begini Cara Cairkan BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Resign, Simak Langkah dan Syaratnya di Sini

Selain itu, keistimewaan Surat Al Fatihah lainnya adalah bisa untuk penyembuhan. Caranya membaca Surat Al Fatihah 3 kali, kemudian tiupkan ke tangan lalu ditiup pada bagian tubuh yang sakit. Bisa juga dibacakan lalu ditiupkan di mangkuk berisi air dan diminumkan pada si sakit.

Ada juga yang menuliskannya di mangkuk tembikar, lalu mengisinya dengan air dan diminum, ada pula yang ditulis di kertas dan kertasnya dibakar dan abunya dicampur dengan air dan diminum.

BACA JUGA:Reksa Dana: Investasi Menguntungkan Masa Muda, Kenali Ragamnya di Sini

Saat membaca surat Alfatihah bagaimanapun keadaan hamba yang membacanya, menggambarkan munajat seorang hamba pada Tuhannya. Ada dialog antara Allah dengan hambanya yang membaca Alfatihah. Itu kenapa membaca Alfatihah harus sesuai dengan tartil yang benar.(**) 

Sumber: