HONDA

Unik! Dibangun Setahun Sekali, Masjid Djenne di Afrika Menggunakan Lumpur Sebagai Bahan Bangunannya

Unik! Dibangun Setahun Sekali, Masjid Djenne di Afrika Menggunakan Lumpur Sebagai Bahan Bangunannya

Masjid Djenne di Afrika menggunakan lumpur sebagai bahan bangunannya, masjid unik yang dibangun setahun sekali.--Foto: Facebook/Marysedici

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Bukti dari peradaban Islam di dunia adalah adanya masjid, karena masjid merupakan monumen keagamaan yang paling dihormati oleh umat Islam.

Salah satunya masjid satu ini yang ada di benua Afrika, khususnya di kota Mali,  Afrika Barat yang diberi nama Masjid Djenne. Masjid Agung Djenne mempunyai struktur yang menarik, dan juga bisa menampung sampai 3 ribu jamaah.

Masjid Djenne ini Terletak di pedalaman Gurun Sahara di Mali selatan, Masjid Agung Djenne didirikan pada tahun 1240 M oleh Sultan Kunboro.

Pada Masjid Agung Djenne yang ada di Negara Mali Afrika ini tampak unik, karena masjid ini terbuat dari lumpur.

BACA JUGA:As Sahabah, Adalah Masjid Paling Tua di Afrika, Infonya dari Zaman Nabi Muhammad

Hal menarik ialah masjid ini kembali dibangun satu tahun sekali setiap perayaan Crépissage (dalam bahasa Indonesia memplester).

Pada waktu sebelum menjadi masjid bangunan megah yang memiliki struktur bangunan yang memikat ini merupakan istana.

Setelah Sultan Kunboro menganut Islam, bangunan ini kemudian difungsikan sebagai masjid. Mempunyai tinggi yang hampir 20 m dan masjid Djenne ini dibangun di lahan sepanjang 91 m.

Masjid Djenne ini bahan bakunya adalah lumpur dengan Gaya bangunannya yang mempunyai ciri khas plesteran batako dan perancah kayu.

BACA JUGA:Gereja Berubah jadi Masjid, Ini Hukum dan Ketentuannya, Anda Wajib Paham!

Masjid Djenne ini mempunyai 3 menara yang khas dengan ratusan batang pohon palem yang dikenal sebagai toron, yang menonjol keluar dari dinding bangunan.

Masjid Djenne ini tetap sejuk bahkan selama hari-hari terpanas dikarenakan ada sebuah kisi dari 90 kolom kayu yang menopang atap dan dinding, yang meredam panas matahari.

Atap Masjid Djenne ini terdapat beberapa bukaan yang membuat aliran udara segar masuk saat musim kemarau, tetapi bisa ditutup dengan penutup selama musim hujan.

Struktur pada bangunan Masjid Djenne membutuhkan penguatan setiap tahunnya dikarenakan musim hujan. Walaupun direkonstruksi ulang, tetap ada sedikit perubahan dari kondisi masjid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: