HONDA

Ada Batu Berbentuk Wanita Menggendong di Lembah Harau, Ceritanya Karena Langgar Sumpah

Ada Batu Berbentuk Wanita Menggendong di Lembah Harau, Ceritanya Karena Langgar Sumpah

Ada Batu Berbentuk Wanita Menggendong di Lembah Harau, Ceritanya Karena Langgar Sumpah --Facebook.com/lembahharau//

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Keberadaan Lembah Harau yang menjadi objek wisata di Kota Payakumbuh, Kabupetan Lima puluh Koto, Provinsi Sumatera Barat ternyata punya banyak cerita tentang beberapa benda yang ada di sana. 

Salah satunya adalah keberadaan batu berbentuk wanita yang sedang menggendong anak. Batu itu diyakini oleh masyarakat setempat sebagai perwujudan Putri Sari Banilai yang melanggar sumpah, sehingga menjadi batu. 

BACA JUGA:Leitisvatn Danau Ajaib di Kepulauan Faroe, Seperti Melayang di Atas Laut, Sisi Tebing Jatuh ke Laut

Bahkan cerita rakyat tersebut juga sudah dibukukan dengan judul "Legenda Putri Sari Banilai". Menariknya cerita legenda ini turun temurun masih lestari dan dipercaya oleh masyarakat setempat.

Dimana cerita itu kini diabadikan sebagai Randai Sari Banilai, yang kemudian menjadi salah satu kesenian tradisonal masyarakat Lembah Harau.

BACA JUGA:Gunakan Cuka atau Kulit Jeruk, Begini 5 Cara Mengusir Koloni Semut dari Rumah

Bagaimana kisahnya? Secara mitologi kata harau menurut bahasa lokal yang berarti parau atau bersuara serak.

Konon pada zaman dahulu, penduduk yang tinggal di Bukit Jambu sering mengalami bencana banjir dan longsor. Sehingga masyarakat panik dan berteriak hingga suara mereka parau atau serak.

BACA JUGA:Mampu Atasi Hipertensi dan Mencegah Osteoporosis, Buah Merah Papua Mengandung Antioksidan

Ada juga carita yang popular di masyarakat setempat asal muasal terbentuk lembah tersebut berasal dari Legenda Putri Sari Banilai. Dahulu kala Raja Hindustan, Maulana Kari bersama permaisuri Sari Banun berlayar merayakan peretunangan anaknya Sari Banilai dan Bujang Juaro.

Sebelumnya pergi, Sari Banilai dan Bujang Juaro telah mengikat sumpah. Jika Sati Banilai mengingkari janji, dia akan menjadi batu. Begitu juga sebaliknya jika Bujang Juaro yang ingkar, dia akan menjadi naga.

BACA JUGA:Buah Langsat Cocok untuk yang Sedang Diet, Kaya akan Serat, Bisa Bantu Turunkan Demam

Dalam perjalanan kapal yang ditumpangi Maulana Kari, Putri Sari Banun dan Sari Banilai terbawa arus dan terjepit di antara dua batu besar. Agar tidak hanyut, sang raja menambatkan sebuah batu yang nanti dikenal dengan batu tambat kapal. 

Setelah melalui masalah tersebut mereka selamat. Raja yang berkuasa di Lembah Harau, Rajo Darah Putiah memperkenankan mereka untuk menetap disana. Sementara kawasan Rajo Hindustan ini sudah pasrah mereka tidak mungkin kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: