Pesan Religius di Balik Poster Film Siksa Kubur, Begini Penjelasan Joko Anwar

BACA JUGA:Fantastis! Film Badarawuhi Tembus 344 Ribu Penonton dalam Sehari Tayang

Sebut saja Happy Salma, Reza Rahadian, Jajan C Noer, Christine Hakim dan masih banyak lagi pemeran dari aktris senior dalam film Siksa Kubur yang sangat hits saat ini.

Setelah itu apa yang membedakan antara film Siksa Kubur dengan film lainnya? Ini tanggapan dari Joko Anwar.

"Berbeda semua kalau Pengabdi Setan itu seperti wahana rumah hantu, yang fun roller coaster righ," jelasnya.

"Siksa kubur itu pengalaman serunya sama namun lebih bermakna," katanya.

BACA JUGA:Kenali 6 Tanda Orang yang Berlapang Dada Menjalani Hidup, Meski Menghadapi Banyak Cobaan

Siksa kubur merupakan sebuah film yang sangat relate sekali dengan penontonnya berikut karakter Sita dan Adil setelah pulang akan ada yang tertinggal.

Di dalam hati mengenai film tersebut untuk menjadikan renungan setelah menyaksikan film tersebut. Film Siksa Kubur ini memberikan nuansa yang berbeda dari film horor lainnya.

Film ini menceritakan tentang kenyataan pahit yang harus dialami oleh Sita dan Adil karena orang tuanya meninggal secara tragis menjadi korban bom bunuh diri atas nama agama.

Tragedi ini tentunya meniinggalkan bekas yang mendalam bagi kedua adik kakak tersebut yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dengan meninggalkan trauma besar pada Sita hingga ia dewasa.

BACA JUGA:Jalan Amblas di Talang Ratu Lebong Jalur Curup-Muara Aman Macet, Pengendara Diimbau Waspada

Sita dalam perjalanan hidupnya menjadi dewasa dengan membawa dendam kematian kedua orang tuanya hingga dia tidak percaya akan agama dan Tuhan atas kejadian tersebut.

Kemudian semakin dewasa SIta memiliki ambisi besar untuk mencari orang paling berdosa di muka bumi ini dia menginginkan melihat dan menyaksikan langsung bagaimana siksa kubur tersebut.

Dia mencari orang tersebut dan dikubur bersama di liang tersebut untuk membuktikan agama itu tidak nyata dan siksa kubur itu hanya ilusi karena bermain dengan agama tentunya harus ada konsekuensinya.

Konsekuensi inilah yang harus ditanggung oleh Sita dalam ketidakpercayaannya terhadap agama sehingga mengerikan bahkan bagi dirinya sendiri tentunya peristiwa menyeramkan menjadi rangkaian keinginannya tersebut.

Sumber: