HONDA

Jadi Inspirasi Soundtrack Avatar: The Last Airbender, Ternyata Ini Makna dari Tari Kecak Bali

Jadi Inspirasi Soundtrack Avatar: The Last Airbender, Ternyata Ini Makna dari Tari Kecak Bali

Jadi Inspirasi Soundtrack Avatar: The Last Airbender, Ternyata Ini Makna dari Tari Kecak Bali--Instagram/infipop.id

Semangat tersebut mencerminkan dalam tarian tradisional tari kecak sehingga ada terkaitan secara tidak langsung mengenai soundtrack tersebut dengan makna tari kecak.

BACA JUGA:Menyelami Kesenian Tari Kejei, Ekspresi Sakral Adat Rejang Bengkulu dengan Nilai-Nilai Tradisional

Tari tradisional tari kecak ini sangat populer sehingga gerakannya terdiri dari beberapa orang penari laki-laki yang membentuk kumpulan yang kemudian tangan mereka diangkat ke atas.

Tangan mereka ini berkumpul disuatu titik dan membentuk bulatan disanalah mereka meneriakan "kecak kecak kecak"' sehingga kata-kata tersebut sangat berkesan bagi yang menyaksikannya.

Itulah juga kenapa tarian ini sangat menjadi populer karena gerakannya yang membara dan energi yang ditimbulkan begitu menggelora sehingga teriakan tersebut menjadi sangat berkesan.

Meskipun begitu, ada makna tertentu yang menceritakan kisah gerombolan barisan kera yang datang untuk membantu Rama dalam kisah Ramayana sehingga tarian ini memiliki konsep beragama.

Bali mayoritas penduduknya merupakan agama Hindu Bali sehingga sangat kental sekali dengan cerita-cerita Ramayana, itulah merupakan asal mula dari tari kecak tersebut.

BACA JUGA:Menyelami Makna Tari Gandai Adat Mukomuko Bengkulu, Kisah Cinta Malin Deman dan Puti Bungsu

Kemudian, diceritakan lebih lanjut bukan hanya mengenai makna dari barisan kera, namun lebih dalam maknanya adalah cara atau media berkomunikasi dengan leluhur dan Tuhan mereka.

Sehingga tarian kecak ini merupakan daya tarik sendiri dalam beragama di Bali dan tarian ini sangat ikonik, sehingga menjadi berbeda dengan tarian lainnya yang sangat menjadi pertunjukan yang dramatari.

Tarian ini biasanya terdiri dari 50 sampai 150 orang laki-laki yang kemudian duduk bersila membentuk sebuah lingkaran diantara mereka dengan menggunakan kain sarung khas bermotif kotak-kotak. 

Motif kotak-kotak hitam putih seperti layaknya catur dengan diikatkan melingkar di pinggang para penari, sehingga menambah kesakralan dalam menari tari kecak atau tari cak.

Tarian ini selalu dipertontonkan untuk wisatawan yang datang berkunjung ke Bali sehingga budaya ini tidak pernah mati selalu hidup oleh masyarakatnya disana untuk perkenalan budaya.

BACA JUGA:Wow! Tarif Bus Hanya Rp77 Ribu, Ini Hasil Review Naik Bus Mira Perjalanan Surabaya Menuju Solo

Hal itulah mengapa Jeremy Zukerman menjadikan suara dari tarian ini sebagai soundtrack dari film Avatar: The Last Airbender karena semangat yang ditimbulkan luar biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: