HONDA

Kapan Waktu Terbaik Mendapatkan Vitamin D Saat Berjemur? Ternyata Begini Penjelasan Dokter Henry Suhendra

Kapan Waktu Terbaik Mendapatkan Vitamin D Saat Berjemur? Ternyata Begini Penjelasan Dokter Henry Suhendra

Kapan Waktu Terbaik Mendapatkan Vitamin D Saat Berjemur? Ternyata Begini Penjelasan Dokter Henry Suhendra--Tiktok/herbaliaja

BACA JUGA:Kebanyakan Minum Obat Bisa Kena Penyakit Ginjal? Ini Saran Dokter Hans Tandra agar Hidup Lebih Sehat

Untuk yang sampai ke bumi adalah ultraviolet A dan B ungkap dokter Henry Suhendra, perbedaan dari ultraviolet A itu selalu ada selama matahari itu menyinari bumi ini.

"Salah satu penyebab kanker kulit itu adalah kebanyakan ultraviolet A, kalau berkaitan dengan produksi vitamin D itu ada pada ultraviolet B," terangnya memberikan edukasi.

Diterangkan lebih lanjut oleh dokter Henry Suhendra bahwa sejatinya ultraviolet B ada saat jam 11 sampai jam 1 siang berdasarkan penelitian Profesor Michael Holic dari Boston University.

"Profesor Michael Holic datang ke Jakarta pada tahun 2012 mengadakan penelitian di Bangkok dan di Jakarta, kesimpulannya ultraviolet B paling tinggi jam 11 sampai jam 1," tuturnya.

BACA JUGA:Apa Sarapan Paling Bagus? Begini Penjelasan Dokter Cahyono

Penelitian ini langsung dilakukan oleh Profesor dari Boston University terhadap lingkungan yang ada di Jakarta tentunya menjadi pusat negara Indonesia sehingga dapat menjadi pedoman.

Puncak vitamin D terbaik dikatakan oleh dokter Henry Suhendra adalah saat matahari tegak lurus di kepala sehingga dapat ditentukan sekitar jam 12 bukan dipatokan jamnya.

"Patokannya sebenarnya bukan jam tapi bayangan yang terbaik adalah saat anda berjemur tidak ada bayangan, masih boleh bayangan asalkan lebih pendek dari tinggi badan anda," bebernya.

Jam 8 sampai jam 9 ketika berjemur itu merupakan waktu ketika bayangan akan lebih panjang dari pada tinggi badan sehingga ultraviolet B belum ada dan kemungkinan besar tidak ada produksi vitamin D.

BACA JUGA:Kurangi 6 Putih dalam Menjaga Pola Makan, Begini Penjelasan Dokter Cahyono

Sejatinya vitamin D akan berhenti produksinya ketika kita memaksakan untuk berjemur dalam waktu yang lama karena tingginya sinar matahari akan menyebabkan kulit menjadi terbakar.

Penelitian dari dokter Reno Mahtani dari India yang merupakan ahli vitamin D maksimum yang dapat diserap oleh tubuh dalam darah itu sekitar 40an yang hanya bisa melawan rickets.

Rickets tersebut hanya untuk tulang lunak bagi anak-anak yang ditemukan di Irlandia ratusan tahun yang lalu untuk mengobati rickets tersebut, namun tidak cukup melawan penyakit lainnya.

Penyakit jantung, penyakit metabolik dan penyakit berbahaya lainnya tidak akan cukup dengan mengandalkan sinar dari matahari tersebut karena cuman memproduksi 40an.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: