Konsumsi Daging Sapi Merah Banyak Manfaatnya bagi Tubuh, Namun bila Berlebihan Ini Akibatnya !

Proses daging merah bisa meningkatkan risiko jantung cukup kompleks. Kata ahli seperti dimuat dalam jurnal Nature Medicine, daging merah mengandung senyawa karnitin yang akan dihancurkan oleh bakteri di pencernaan.

Didalam proses penghancuran ini akan menghasilkan kadar kolesterol di tubuh yang lebih tinggi dan juga penumpukan lemak di pembuluh darah, nah, kedua hal inilah yang akan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. Meningkatkan Risiko Diabetes

Menurut penelitian, dengan konsumsi daging sapi merah yang tinggi juga bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2, berdasarkan studi yang dipublikasi dalam American Journal of Clinical Nutrition.

BACA JUGA:7 Manfaat Buat Kiwi untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur

BACA JUGA:7 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Penambah Energi Hingga Menjaga Daya Tahan Tubuh

Didalam penelitian yang dilakukan selama dua dekade itu menunjukkan, sepersepuluh subjek penelitian mulai mengidap penyakit diabetes tipe 2, karena kebiasaan mengonsumsi daging ini selama beberapa tahun.

Selain itu, ada juga penelitian di lain tempat juga terkait dengan diabetes, menurut ahli, dengan mengonsumsi jenis daging ini lebih dari setengah porsi sehari, bisa meningkatkan risiko akan terjadi diabetes selama empat tahun ke depan.

Kata sang ahli meningkatkan asupan daging merah selama interval empat tahun, maka dikaitkan dengan peningkatan dengan risiko diabetes tipe 2 selama empat tahun berikutnya.

4. Endometriosis

Bagi wanita yang suka mengonsumsi jenis daging ini, maka rasanya perlu untuk berhati-hati, karena menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Fred Hutchinson Cancer Research Center, AS.

BACA JUGA:Kaya Karbohidrat, Ini 7 Manfaat Konsumsi Jagung Manis untuk Kesehatan Tubuh

BACA JUGA:Jangan Jajan Sembarangan, Ketahui 8 Bahaya Lemak Trans bagi Kesehatan Tubuh

Dengan memgonsumsi daging merah dua kali sehari tentu bisa meningkatkan risiko mengalami gejala endometriosis yaitu sebesar 56 persen, bila dibandingkan dengan mereka yang sedikit mengonsumsinya.

Endometriosis sendiri yaitu merupakan penyakit sistem reproduksi pada wanita, kondisi ini yaitu berupa jaringan endometrium atau (lapisan paling dalam rahim) yang berada di luar rahim.

Sumber: