BANNER KPU
HONDA

Sumpah Raden Fatah Setelah Melihat Patung Leluhurnya Disembah

Sumpah Raden Fatah Setelah Melihat Patung Leluhurnya Disembah

Sumpah Raden Fatah Setelah Melihat Patung Leluhurnya Disembah--Facebook.com/HendraZainalAbidin

BACA JUGA:Gayatri Rajapatni: Wanita di Balik Suksesnya Raja Majapahit, Kecantikannya Setara Ratu Cleopatra Mesir

Di dalam catatan Kronik Cina Kuil Sam-Po-Kong tersebut, dituliskan kalau setelah berguru selama 1 Tahun di Ampel.

Raden Fatah kemudian membuka lahan kosong di daerah berawa yang letaknya di sebelah timur Semarang.

Atau tepatnya di Kaki Gunung Muria di tahun 1475.

Pada tempat tersebut Raden Fatah membangun Pesantren dan mendidik santri-santrinya dengan ilmu Agama, kemiliteran dan kenegaraan.

BACA JUGA:Peristiwa Perang Bubat di Zaman Majapahit, Awal Mula Mitos Suku Sunda-Jawa yang Tidak Boleh Bersatu

BACA JUGA:Benarkah 600 Tahun Sebelum Kerajaan Majapahit, Islam Telah Ada di Nusantara?

Yang merupakan  ilmu yang dahulu diperolehnya dari Sunan Ampel yang merupakan ayah angkatnya. 

Setelah 3 tahun Raden Patah berhasil mendirikan Masjid yang diimpi-impikannya yaitu Masjid yang nantinya tidak akan berubah menjadi kuil penyembah dirinya.

Masjid tersebut kemudian dikenal dengan nama Masjid Agung Demak.

Raden Fatah merupakan pendiri dan Raja pertama dari kesultanan Demak yang memiliki darah dari Kerajaan Majapahit.

BACA JUGA:Konon Ada Ratusan Ton Emas, Jejak Kerajaan Sriwijaya di Bukit Kumbang Kabupaten Kaur

BACA JUGA:Kisah Roro Mendut yang Rela Berkorban Demi Cinta, Romansa dan Tragedi Cinta Zaman Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan atau Kesultanan Demak adalah salah satu kerajaan islam pertama di Indonesia.

Raden Fatah memiliki ibu (Siu Ban Ci) yang merupakan muslim Tionghoa yang leluhurnya datang ke Nusantara bersama rombongan Laksamana Cengho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: