HONDA

Tiru Metode di Kalimantan, BKSDA Bengkulu dan DLH Mukomuko Sepakat Pasang Perangkap Buaya

Tiru Metode di Kalimantan, BKSDA Bengkulu dan DLH Mukomuko Sepakat Pasang Perangkap Buaya

BKSDA Bengkulu dan DLH Mukomuko sepakat pasang perangkap buaya, tiru metode di Kalimantan.--ANTARA/Ferri

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, telah menyepakati pemasangan perangkap buaya untuk menangkap buaya yang telah memangsa manusia di wilayah tersebut.

"Kami melakukan pemasangan perangkap untuk pertama kalinya dan mencoba meniru metode yang digunakan di tempat lain seperti Kalimantan," ujar Kepala Resor KSDA Air Hitam Kabupaten Mukomuko, Rasidin, dikutip antaranews.com, Sabtu, 1 Juni 2024.

Perwakilan BKSDA Bengkulu, yaitu Kepala Resort KSDA Air Hitam Rasidin dan Kepala Resort KSDA Mukomuko Damin, mengunjungi DLH Kabupaten Mukomuko untuk menindaklanjuti konflik yang melibatkan buaya di daerah ini.

BACA JUGA:Tangkap Buaya di Mukomuko, BKSDA Bentuk Tim Khusus

Dua warga dilaporkan meninggal dunia akibat serangan buaya di Sungai Selagan. Korban pertama, Ide Suprianto (27), warga Desa Tanah Harapan, Kecamatan Kota Mukomuko, tewas pada Senin, 15 April lalu.

Korban kedua, Sabri (65), warga Desa Tanah Rekah, meninggal pada Senin, 21 Februari 2022.

Rencana Pemasangan Perangkap Buaya

Dalam pertemuan antara BKSDA Bengkulu dan Kepala DLH Kabupaten Mukomuko, Budi Yanto, disepakati bahwa pemasangan perangkap buaya akan dilakukan di Sungai Selagan pada Senin, 3 Juni dan Selasa, 4 Juni 2024.

BACA JUGA:Makin Meresahkan, Tim Khusus BKSDA Dibentuk untuk Tangkap Buaya di Mukomuko

DLH Mukomuko telah menyiapkan dua perangkap buaya yang akan dipasang bersama BKSDA Bengkulu.

Rasidin menyatakan bahwa BKSDA akan menurunkan enam personel untuk kegiatan ini, melibatkan DLH, kecamatan, desa, TNI, polisi, dan pihak swasta.

Pemasangan perangkap akan difokuskan di lokasi-lokasi serangan buaya di Sungai Selagan. BKSDA akan menggunakan umpan berupa itik untuk menarik buaya ke dalam perangkap.

Kepala DLH Kabupaten Mukomuko, Budi Yanto, meminta bantuan dari perusahaan kelapa sawit untuk membuat perangkap buaya.

BACA JUGA:Film 'Perlawanan Lintas Generasi', Kisah Inspiratif Pejuang Lingkungan Tolak Tambang Batubara dan PLTU

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: