Anak Punk Ditertibkan dari Lantai 2 Pasar Minggu, Pedagang Kini Bisa Bernapas Lega
Anak Punk Ditertibkan dari Lantai 2 Pasar Minggu, Pedagang Kini Bisa Bernapas Lega--Dok/KORANRB.ID
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Pasar Minggu di Kota Bengkulu kembali aman setelah Satpol PP menindak tegas kehadiran sekelompok anak punk yang mendiami lantai 2.
Kepala Satpol PP Kota Bengkulu, Yurizal, menegaskan bahwa pihaknya sudah memberikan teguran kepada pihak keamanan pasar untuk segera menangani masalah ini.
"Kita sudah berikan teguran kepada pihak keamanan pasar, atas kehadiran segerombolan anak yang mendiam lantai 2 Pasar Minggu itu," jelasnya dikutip KORANRB.ID.
Keamanan Pasar Minggu segera bertindak dengan mengusir kelompok anak punk tersebut, demi menjaga kenyamanan para pedagang dan pembeli.
BACA JUGA:Kasus Penganiayaan dan Penusukan Sopir Biduan Berakhir dengan Perdamaian, Ganti Rugi Jadi Solusi
BACA JUGA:Nikmati Kelezatan Bubur Safar di Kota Bengkulu, Sajian Sedap dan Menggugah Selera
Langkah ini penting untuk memastikan pasar tetap tertib dan aman.
Yurizal juga mengimbau agar para pedagang berkoordinasi dengan pihak keamanan pasar jika mengalami ketidaknyamanan.
Salah satu pedagang, Ritma (43), yang menjual sayuran di lantai 1, merasa lega setelah lantai 2 pasar dinyatakan bersih dari anak punk.
Menurutnya, keberadaan mereka kerap mengganggu aktivitas perdagangan dengan perilaku seperti menghisap lem aibon dan buang air besar sembarangan.
BACA JUGA:9 Tips Ampuh untuk Merawat Kulit Agar Tetap Cerah dan Sehat
BACA JUGA:Nikmati Steak Enak dan Murah di Papaloe Steak, Hanya Ada di Kota Bengkulu!
"Ya sering ngelem, kalau BAB sembarang jadi kita yang di bawah kena juga efeknya," ungkap Ritma.
Namun, Ritma juga mengingatkan bahwa jika tindakan tidak dilakukan dengan tegas, anak-anak tersebut berpotensi kembali.
"Kalau tidak benar-benar tegas mereka pasti kembali," tegasnya.
Di sisi lain, Yurizal juga menyoroti masalah penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Minggu.
BACA JUGA:8 Bahan Alami Ampuh untuk Menghilangkan Jerawat
BACA JUGA:Menikmati Kuliner Nikmat di Dapur Jaksel Mukomuko, Puas dan Nagih!
Ia menjelaskan bahwa penyewaan lahan parkir untuk berjualan menjadi akar permasalahan yang menyebabkan PKL sulit ditertibkan.
"Kita yakini yang menjadi akar masalah pada PKL ini adalah para pemarkir," kata Yurizal.
Satpol PP akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pedagang mengenai aturan larangan berjualan di bahu jalan, yang tidak hanya mengganggu ketertiban lalu lintas, tetapi juga membahayakan keselamatan pengendara.
"Kita harap para pedagang bekerja sama untuk segera mengosongkan lapaknya," tambahnya.
BACA JUGA:Cara Membuat Masker Pepaya, Manfaat dan Tips Praktis untuk Kulit Sehat
BACA JUGA:Manfaat Kesehatan yang Dikaitkan dengan Kelapa Bakar
Seorang PKL di Jalan Cendana, Rati, mengungkapkan bahwa mereka menyewa lapak dari petugas parkir dengan harga yang cukup tinggi.
"Kami bayarnya satu bulan itu Rp900 ribu dan dijanjikan keamanan dan kebersihan," ujarnya.
Rati menyatakan akan segera pindah jika modal sewa mereka sudah kembali.
"Rp900 itu besar, diharapkan itu kembali kalau mau kami kosongkan tempat," tutupnya.
BACA JUGA:Sering Mandi Malam Bisa Timbul Memar? Ini Mitos dan Faktanya
BACA JUGA:Benarkah Mentimun Bisa Turunkan Kolesterol?
Dengan tindakan tegas dari Satpol PP, diharapkan ketertiban dan kenyamanan di pasar tradisional Kota Bengkulu, termasuk Pasar Minggu, dapat terjaga secara berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: