HONDA

Suku Wajak yang Disebut Sebagai Suku Tertua di Indonesia, Ini Bukti Penemuannya

Suku Wajak yang Disebut Sebagai Suku Tertua di Indonesia, Ini Bukti Penemuannya

Ini bukti penemuan Suku Wajak yang disebut sebagai suku tertua di Indonesia.--dokumen/rakyatbengkulu.com

BACA JUGA:8 Fakta Suku Baduy yang Tak Diketahui Orang Luar, Salah Satunya Perihal Jodoh

Selain itu, manusia Wajak juga dianggap sebagai salah satu bukti tertua adanya Homo sapiens di luar Afrika.

6. Teori Asal Usul

Salah satu teori yang muncul mengenai manusia Wajak adalah bahwa mereka merupakan bagian dari gelombang migrasi manusia modern yang keluar dari Afrika, sekitar 60.000 tahun yang lalu. 

Migrasi ini membawa manusia ke berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara. 

Suku Wajak bisa jadi merupakan nenek moyang dari beberapa populasi manusia di kawasan ini.

BACA JUGA:Ternyata Suku dari Indonesia Ini yang Pertama Kali Temukan Benua Australia

BACA JUGA:5 Tradisi Terkenal dari Suku Dayak, Salah Satunya Membuat Tato di Tubuh

Meskipun hubungannya dengan populasi manusia modern di Indonesia masih menjadi perdebatan.

7. Kontroversi Klasifikasi

Manusia Wajak sempat menimbulkan kontroversi dalam dunia ilmu pengetahuan karena statusnya sebagai Homo sapiens yang berbeda dengan Homo erectus Jawa (misalnya Manusia Peking dan Homo soloensis). 

Ada beberapa teori yang menganggap manusia Wajak sebagai hasil dari interaksi antara Homo sapiens dan Homo erectus, meskipun ini masih terus dipelajari.

8. Peran Penting dalam Antropologi

BACA JUGA:Suku Rejang Sempat Mendiami di Kalimantan Sebelum ke Sumatera, Benarkah?

BACA JUGA:Viral! Suku Togutil Halmahera Datangi Penambang, Siapa Mereka Sebenarnya?

Temuan manusia Wajak adalah salah satu penemuan penting dalam antropologi Indonesia.

Karena membantu membentuk pemahaman tentang jalur migrasi manusia purba ke wilayah Asia. 

Fosil ini memberikan wawasan tentang bagaimana manusia purba di Indonesia beradaptasi dengan lingkungan tropis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber