Pentingnya Literasi Digital, 70 Pelajar Bengkulu Diajak Cegah Hoaks dan Misinformasi

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Sebanyak 70 pelajar di Bengkulu mendapatkan bekal ilmu literasi digital untuk melawan hoaks melalui workshop bertajuk Diligent (Digital Literacy Agents). 

Kegiatan ini digelar di SMAIT Iqro Kota Bengkulu pada Selasa 10 Desember 2024 kemarin, yang dipandu oleh Angela Romano, akademisi dari Universitas Teknologi Queensland. 

Angela membuka acara dengan pesan kuat, “Berpikirlah sebelum berkomunikasi dan bertindak sehingga perkataan dan tindakanmu bermakna,” katanya.

Angela mengungkapkan lima karakteristik penting yang harus dimiliki oleh agen literasi digital. 

BACA JUGA:Pencuri Sapi Kembali Beraksi di Bengkulu, Berhasil Kabur Setelah Ketahuan dan Nyaris Tabrak Warga

BACA JUGA:Apa Saja Pertimbangan Sebelum Membeli iPhone 13? Ini Kelebihan dan Kelemahannya

Di antaranya adalah kemampuan berpikir kritis (reasoning), respek terhadap orang lain dan diri sendiri (respect), pemahaman hak-hak digital (rights), tanggung jawab sosial (responsibility) dan ketangguhan dalam menghadapi informasi provokatif (resilience).

“Mengakui kesalahan bukanlah suatu kelemahan, selama Anda menunjukkan komitmen untuk memperbaiki masalah dan belajar bagaimana memperbaikinya di masa depan,” katanya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya menghindari hoaks dan menjadi agen informasi yang berintegritas.

 “Hari ini saya gembira bisa bertemu dengan banyak orang muda yang bersemangat untuk memerangi hoax dan menjadi agen informasi yang berintegritas,” ujarnya. 

Angela juga mengajak peserta untuk lebih bijak dalam mengakses dan membagikan informasi.

BACA JUGA:Kekalahan Perdana Timnas Indonesia dari Vietnam 0-1 di ASEAN Cup 2024, Gol Tunggal Quang Hai Menjadi Penentu

BACA JUGA:Irigasi Sayap Kiri Bendung Air Manjunto Mukomuko Dibuka, Petani Diminta Maksimalkan Produksi Beras

Program workshop ini merupakan bagian dari proyek penghargaan program short course yang didukung oleh Australia Awards Indonesia (AAI). 

Sumber: